JABAR EKSPRES – Pemerintah Kota Cimahi perkuat sistem pertahanan siber dengan menerapkan Sistem Manajemen Keamanan Informasi (SMKI) ISO 27001:2022 sekaligus membentuk CIMAHI-CSIRT (Computer Security Incident Response Team).
Langkah ini menjadi strategi penting untuk menghadapi ancaman kejahatan digital yang semakin kompleks, sekaligus memastikan keamanan data publik tetap terjaga.
ISO 27001:2022 sendiri merupakan standar internasional yang menekankan pada prinsip kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan dalam pengelolaan data, sistem, dan layanan publik.
Baca Juga:Pernah Jadi Korban, Pemprov Jabar Dorong Percepatan Pengesahan RUU Keamanan Siber36 Ribu Serangan Siber Gagal Tembus, Diskominfotik KBB Pastikan Data Penduduk Aman
Penerapan ini dipandang mendesak, mengingat serangan siber di sektor pemerintahan semakin meningkat dan berpotensi mengganggu pelayanan masyarakat.
“Sebagai wujud nyata implementasi ISO 27001:2022, Pemerintah Kota Cimahi membentuk CIMAHI-CSIRT yang resmi diluncurkan pada 24 Juli 2024 di Kantor Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Depok,” ungkap Kepala Seksi Persandian dan Pengembangan Sumber Daya Telematika, Deni Prayitno, kepada Jabar Ekspres, Senin (22/9/2025).
Menurut Deni, kehadiran CSIRT menjadi bagian penting dalam tata kelola insiden siber. Tim ini berfungsi memastikan setiap potensi gangguan, serangan, atau kebocoran data bisa direspons secara cepat, terukur, dan sesuai prosedur.
Dari sisi teknis, CIMAHI-CSIRT mengandalkan kombinasi Web Application Firewall (WAF) Cloudflare untuk melindungi aplikasi dari serangan eksternal, serta SIEM Wazuh untuk memantau aktivitas log dan mendeteksi ancaman secara real-time.
“Dengan dukungan teknologi ini, proses pencegahan, deteksi, dan penanganan insiden dapat dilakukan lebih efektif,” jelasnya.
Berdasarkan Surat Keputusan Tim CSIRT Nomor 46/Kep.937-Diskominfo/2024, susunan tim terdiri dari enam koordinator dan melibatkan seluruh pegawai Diskominfo sebagai anggota.
Operasional tim dilakukan 24 jam sehari, tujuh hari seminggu, dengan dukungan monitoring berkelanjutan melalui Wazuh dan Google Search Console.
Baca Juga:Pemkot Cimahi Perkuat Pertahanan Siber Lewat 2 Hal Ini!Celah Siber Pemerintah Disindir Hacker, Disdukcapil Cimahi Minta Warga Jangan Panik
Langkah strategis ini diperkuat dengan penerapan ISO 27001:2022 pada aspek manajemen insiden, sehingga setiap kejadian yang terjadi bisa ditangani dengan standar internasional.
Hal ini sekaligus menunjukkan komitmen Pemkot Cimahi dalam melindungi data warga, menjaga kepercayaan publik, dan mewujudkan layanan digital yang aman serta transparan.
Deni juga mengungkapkan, beberapa insiden siber sempat terjadi di lingkungan Pemerintah Kota Cimahi.
Namun seluruhnya berhasil dimonitor dan ditangani dengan baik. Bahkan, untuk memperkuat sistem, CIMAHI-CSIRT menggandeng para bug hunter atau pakar keamanan independen dalam melakukan security assessment.
