Batalkan Perjalanan Dinas Luar Negeri, Farhan Utamakan Penanganan Masalah Bandung?

Batalkan Perjalanan Dinas Luar Negeri, Farhan Utamakan Penanganan Masalah Bandung?
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan saat diwawancarai awak media beberapa waktu lalu. Foto: Dimas Rachmatsyah / Jabar Ekspres
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Meski Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) telah membuka kembali izin perjalanan dinas luar negeri bagi kepala daerah dan aparatur sipil negara (ASN), Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, memilih untuk tidak memanfaatkan kebijakan tersebut.

Farhan menegaskan bahwa seluruh rencana perjalanan luar negeri, baik oleh dirinya maupun jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, resmi dibatalkan. Ia menyatakan masih banyak persoalan penting di Kota Bandung yang memerlukan kehadiran langsung dari pemimpin daerah.

“Saya batalkan semuanya. Kepala daerah harus tetap siaga karena masih banyak persoalan di Bandung yang butuh penanganan,” ujar Farhan saat ditemui di Balai Kota Bandung, Senin (22/9/2025).

Baca Juga:Langkah Dua Bandung Terhenti, Penabur Cirebon Buktikan Diri Melaju ke Partai Puncak DBL Bandung!Bersih-Bersih di DPR, Prabowo Umumkan Pemangkasan Tunjangan dan Moratorium Kunjungan ke Luar Negeri

Meski demikian, Farhan menyebut undangan kegiatan seremonial dari luar negeri tetap akan direspons, namun hanya akan diwakili oleh kepala dinas terkait. Salah satu contohnya adalah undangan ke Italia untuk menerima penghargaan internasional.

“Untuk acara seperti itu, cukup kepala dinas yang berangkat,” katanya.

Ia juga menegaskan bahwa keputusan pembatalan ini mencakup seluruh agenda misi dagang luar negeri yang sempat direncanakan sebelumnya, termasuk perjalanan ke Australia. Farhan menegaskan tidak akan ada pengecualian dalam kebijakan tersebut.

“Tidak ada satu pun kunjungan luar negeri yang saya izinkan, semua dibatalkan,” tegasnya.

Menurutnya, keberadaan kepala daerah di tengah masyarakat jauh lebih penting daripada menghadiri forum internasional, karena Bandung masih menghadapi banyak tantangan di bidang penataan kota, pelayanan publik, dan tata ruang yang perlu segera diselesaikan.

“Masih banyak pekerjaan rumah di Bandung. Lebih baik kita fokus sepenuhnya di sini,” tutupnya. (dam)

0 Komentar