Zelenskyy Tolak Usulan Skenario Korea untuk Akhiri Konflik Ukraina

Zelenskyy Tolak Usulan Skenario Korea untuk Akhiri Konflik Ukraina
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. (SUMBER FOTO: ANTARA/Anadolu)
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, menolak anggapan bahwa penyelesaian konflik Ukraina dapat mengikuti pola pakta yang mengakhiri Perang Korea 1950–1953, yang membagi semenanjung tersebut menjadi dua wilayah.

“Skenario kita sangat berbeda dengan yang terjadi di Semenanjung Korea. Di sana, perang berakhir tanpa perjanjian damai yang final… Bisa jadi kita juga tidak akan memiliki dokumen akhir yang final untuk mengakhiri perang,” ujar Zelenskyy

“Itulah sebabnya beberapa orang, seperti Presiden Prancis (Emmanuel) Macron, mengatakan bahwa jaminan keamanan tidak perlu menunggu perang berakhir,” sambungnya, dikutip media Ukraina Glavkom, Sabtu (20/9).

Baca Juga:Siklus Air Dunia Kian Tidak Stabil, Ancaman Kekeringan dan Banjir Meningkat8 Penyebab Hidung Tersumbat dan Faktor yang Mempengaruhinya

Ia menambahkan, sejumlah pihak, termasuk Presiden Prancis Emmanuel Macron, menilai bahwa jaminan keamanan tidak perlu menunggu perang benar-benar usai. Zelenskyy sendiri menegaskan, gencatan senjata sudah cukup sebagai dasar memberikan jaminan keamanan, sambil menepis kemungkinan adopsi model Korea, Finlandia, maupun skenario lain.

“Kami akan mendapatkan apa yang akan kami dapatkan,” katanya.

Sebagaimana diketahui, Korea Utara dan Korea Selatan hingga kini masih secara resmi berperang karena Perang Korea hanya dihentikan lewat gencatan senjata, tanpa adanya perjanjian damai permanen. Kondisi ini menyebabkan adanya Zona Demiliterisasi di garis lintang 38 derajat yang memisahkan kedua negara.

Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin berpendapat gencatan senjata jangka pendek justru hanya memberi Ukraina waktu untuk memulihkan kekuatan dan menambah persenjataan. Menurutnya, perdamaian jangka panjang sebaiknya dibangun atas dasar penghormatan terhadap kepentingan semua pihak di kawasan tersebut.

Sebelumnya, Zelenskyy juga menyatakan kesediaannya bertemu dengan Donald Trump maupun Putin, baik secara trilateral maupun bilateral, tanpa prasyarat apa pun.

“Saya siap bertemu dengan Presiden Trump dan Putin secara trilateral atau bilateral … Saya siap bertemu tanpa syarat apa pun,” ujarnya.

Namun, ia menegaskan tidak akan menggelar pertemuan di Moskow, meskipun terbuka untuk lokasi alternatif di negara lain.

Terkait kemungkinan gencatan senjata, Zelenskyy menegaskan bahwa Ukraina siap untuk membicarakan opsi tersebut sebagai bagian dari upaya meraih keamanan.*

0 Komentar