JABAR EKSPRES – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengumumkan bahwa jumlah perusahaan perikanan Indonesia yang kini dapat mengekspor produknya ke Taiwan telah meningkat menjadi 693 unit pengolahan ikan (UPI).
Kepala Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (Badan Mutu) KKP Ishartini, menjelaskan bahwa kenaikan jumlah UPI ini terjadi setelah ada tambahan 26 UPI baru yang berhasil memenuhi standar mutu dan keamanan produk perikanan.
Hal ini memungkinkan perusahaan-perusahaan tersebut untuk mulai mengekspor produk perikanannya ke Taiwan.
Baca Juga:BI Sebut Transaksi Digital Tumbuh Pesat, Infrastruktur Pembayaran Jadi Kunci UtamaGubernur Ahmad Luthfi Usulkan Aplikasi Pelayanan Publik Diintegrasikan Secara Nasional
“Kami sudah mendapatkan notifikasi dari Otoritas Kompeten Taiwan, mereka telah menyetujui 26 UPI untuk bisa mulai ekspor ke Taiwan. Sehingga saat ini total perusahaan perikanan Indonesia yang dapat melakukan ekspor produk ke Taiwan menjadi 693 UPI,” kata Ishartini, dikutip dari ANTARA, Jumat (19/9).
Menurutnya, pencapaian ini merupakan hasil dari upaya negosiasi yang intensif antara KKP dan Otoritas Kompeten Taiwan. Keberhasilan dalam menambah jumlah UPI juga menunjukkan komitmen KKP dalam memastikan mutu dan keamanan hasil perikanan dari hulu ke hilir.
Penambahan UPI tersebut juga mencerminkan pengakuan dari otoritas Taiwan terhadap sistem jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan (SJMKHP) Indonesia yang diterapkan oleh KKP.
Hal ini diharapkan dapat membuka peluang besar untuk meningkatkan volume ekspor perikanan Indonesia ke kawasan Asia Timur, serta mendorong diversifikasi komoditas dengan dampak signifikan khususnya ke Taiwan dan kawasan regional.
KKP mencatatkan bahwa ke-26 UPI yang baru dapat melakukan ekspor ke Taiwan meliputi sejumlah perusahaan perikanan, seperti PT Bintan Intan Gemilang, PT Siger Jaya Abadi, PT Bahar Bersaudara Berjaya, PT Wirontono Baru, PT Perikanan Indonesia, PT KML Ichimasa Foods, PT Hasil Laut Anugrah, PT Tilapia Nusantara Jaya, PT Indo Mutiara Utama, PT Hamparan Segara Artha, CV Cahaya Kencana, PT Modern Mitra Sejati, PT Indo Laut Jaya, PT Sekar Katokichi, dan PT Samudra Mas Group.
Kemudian, PT Nison Indonesia, PT Sumber Mutiara Samudra, PT Blue Ocean Foods Indonesia, PT Mulia Perikanan Nusantara Indonesia, PT Berkat Matsya Nusantara, PT Louisiana Far East, PT Baruna Segara Mandiri, PT Nusaybah Alby Saing, PT Biru Laut Nusantara, PT Celebes Ocean Fisheries, dan CV Anugrah Bahari Kendari.
