JABAR EKSPRES – Seorang remaja berinisial RS (17), warga Desa Ciluncat, Kecamatan Cangkuang, Kabupaten Bandung, nekat memanjat tower sinyal setinggi sekitar 50 meter pada Jumat (19/9/2025) dini hari.
Aksi itu diduga berkaitan dengan percobaan pencurian perangkat penguat sinyal (RRU) sekaligus percobaan bunuh diri.
Kapolsek Cangkuang, IPDA Didi Dwi Purnomo, mengatakan pihaknya menerima laporan masyarakat sekitar pukul 00.10 WIB. Saat dicek, ditemukan seorang remaja yang sudah berada di atas tower.
Baca Juga:Real Madrid Bungkam, Raul Asencio Hadapi Dakwaan Penyebaran Video Tak SenonohThierry Henry Desak Arsenal Menangkan Trofi Musim Ini: Waktunya Berhenti Beralasan!
“Baik, tadi malam kami dari Polsek Cangkuang mendapati ada laporan dari masyarakat. Didapati di wilayah Desa Ciluncat ada salah satu laki-laki yang memanjat tower pada pukul 01.00 WIB dini hari. Ketinggiannya hampir 50 meter,” katanya saat dikonfirmasi, Jumat (19/9/2025).
Didi menjelaskan, menurut laporan warga, sebelum ditemukan di atas tower, tiga unit alat penguat sinyal (RRU) di sekitar lokasi sudah diputus.
Hal itu pertama kali diketahui oleh salah satu teknisi seluler, yang kemudian melapor kepada pihak kepolisian.
Kapolsek menyebutkan pihaknya segera mendatangi lokasi bersama jajaran piket fungsi Polsek Cangkuang. Namun, upaya membujuk remaja tersebut sempat mengalami kendala.
“Kami berusaha untuk mediasi dan membujuk. Alhamdulillah dengan kerja keras Bhabinkamtibmas dan orang tuanya akhirnya korban bisa dibawa turun,” ujar Didi.
Ia menuturkan jika proses evakuasi berlangsung cukup lama, hampir tujuh jam.
“Untuk prosesnya dari pukul 01.00 WIB sampai jam 07.30 pagi. Jadi sekitar tujuh jam,” ungkapnya.
Baca Juga:Di Tengah Konflik Gaza, Israel Dihujani Seruan Boikot Jelang Piala Dunia 2026Pulang ke Tanah Kelahiran, Mourinho Siap Pimpin Benfica Menuju Era Baru
Petugas Bhabinkamtibmas, bersama tim Damkar Kabupaten Bandung menggunakan tangga tower dan alat rafling untuk menjangkau korban. Akhirnya remaja itu berhasil dievakuasi dengan selamat.
Kapolsek menambahkan, kondisi remaja tersebut masih terguncang secara psikologis.
“Kondisinya masih gangguan psikologi karena umurnya 17 tahun. Kita tetap pendampingan orang tuanya, kita sudah lakukan mediasi dan komunikasi. Dari informasi, ada pengaruh ekonomi yang kurang mampu,” jelasnya.
Pihak kepolisian sudah mengamankan lokasi serta memintai keterangan saksi-saksi untuk penyelidikan lebih lanjut.
