Puluhan Rumah di Sempadan Situ Ciburuy Dibongkar, Warga: Jangan Secepat Ini!

Puluhan Rumah di Sempadan Situ Ciburuy Dibongkar, Warga: Jangan Secepat Ini!
Warga terdampak penggusuran berusaha menghadang ekskavator, meminta penertiban tidak dilakukan terburu-buru. Kamis (18/9). Dok Jabar Eksprea/Suwitno
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Penertiban puluhan bangunan semi permanen di kawasan Situ Ciburuy, Desa Ciburuy, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Kamis (18/9/2025), berlangsung dramatis.

Suara mesin ekskavator yang meraung sejak pagi disambut sorakan, tangis, hingga protes warga terdampak penggusuran.

Sejak pagi sekira pukul 08:30 WIB Sebuah ekskavator berwarna kuning merangsek masuk ke gang sempit menuju bantaran situ. Di hadapannya, warga berkerumun, sebagian mencoba menghalangi, sebagian lainnya hanya bisa menonton pasrah.

Baca Juga:Soal Program Pembangunan 3 Juta Rumah, PKP Pastikan Tidak Ada Penggusuran?Pemprov Jabar Tata Ulang Situ Ciburuy, Pedagang Cemas Kehilangan Penghasilan

Seorang perempuan berjilbab merah marun, Neneng Siti Kulsum (53), berdiri di depan laju alat berat sambil mengepalkan tangan. Dengan suara lantang, ia meminta agar penertiban ditunda.

“Kami di sini bukan ingin menghalangi upaya penertiban. Kami mendukung langkah pemerintah. Tapi kami minta kebijaksanaannya, jangan secepat ini,” ujar Neneng saat ditemui di lokasi.

Di sisi lain, sejumlah petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) terlihat sibuk mengangkut barang-barang dari dalam rumah warga maupun warung-warung yang berdiri kokoh di sempadan Situ Ciburuy.

Gulungan karpet, kursi, hingga peralatan dapur dipanggul keluar secara terburu-buru. Para pemilik rumah hanya bisa menatap dengan wajah muram, tak sedikit yang menitikkan air mata.

Banyak warga mengaku tidak menolak program penertiban, namun terkejut lantaran pelaksanaannya dipercepat tanpa pemberitahuan matang. Seharusnya, penertiban baru dilakukan dua bulan mendatang.

“Informasinya memang sudah ada, tapi tadi malam dapat kabar mau digusur sekarang. Padahal harusnya tahap 2, digusurnya 2 bulan lagi. Makanya ini enggak ada persiapan sama sekali,” kata Cahyani Mulya Dewi (28), salah seorang warga Kampung Sirnasari RT 1 RW 06, Desa Ciburuy.

Dewi mengaku bingung mencari tempat tinggal baru. Hingga kini, sebagian besar barang-barangnya masih menumpuk di dalam rumah yang sudah ditandai untuk dibongkar.

Baca Juga:KUR Perumahan Diklaim Serap Jutaan Tenaga Kerja, Benarkah? Menkeu Sebut Himbara Kelimpungan Terima Rp200 Triliun, Rosan: Kapasitas Setiap Bank Berbeda! 

“Ya belum ada rencana mau ke mana. Mau ngontrak bingung, belum ada modal,” ujarnya lirih.

Pemandangan serupa terjadi di berbagai titik penertiban. Sejumlah warga nekat memanjat atap rumah untuk melepas seng, berharap bisa menyelamatkan sebagian material bangunan sebelum diratakan alat berat. Namun suara mesin ekskavator yang meraung tak memberi banyak waktu.

0 Komentar