JABAR EKSPRES – Di tengah derasnya arus transformasi digital, satu hal tetap menjadi fondasi penting bagi kemajuan bangsa: sumber daya manusia (SDM) yang unggul. SDM yang bukan hanya cerdas secara akademik, tetapi juga matang secara mental, berintegritas, dan siap mengabdi di tengah tantangan zaman yang berubah begitu cepat.
Sosok Billy Martasandy, pendiri dan CEO Martasandy Group, adalah salah satu anak muda yang mengabdikan hidupnya untuk membentuk SDM semacam itu. Bukan dari panggung pemerintahan atau lembaga politik, tetapi dari ruang-ruang pembinaan yang senyap namun berdampak: kelas-kelas pelatihan calon taruna, praja, dan aparatur negara.
Sejak 2013, Billy membangun Martasandy Group dengan mimpi sederhana tapi ambisius: membantu anak-anak muda Indonesia mempersiapkan diri menjadi bagian dari institusi negara—baik melalui jalur militer, kepolisian, maupun sekolah kedinasan. Namun yang ia tawarkan bukan sekadar bimbingan belajar biasa.
Baca Juga:Misi Balas Dendam! Persib Siap Buktikan Kualitas Lawan Lion City di GBLAPSG Tak Lagi Royal, Donnarumma Jadi Korban Kebijakan Baru Manajemen!
“Kami membina bukan hanya supaya mereka lulus seleksi. Kami ingin mereka siap mengabdi,” ujarnya saat wawancara ekslusif.
Dari Psikologi ke Pendidikan: Sebuah Perpaduan Unik
Martasandy Group berdiri di atas dua pilar utama: PT Martasandy Psychology Indonesia, dan PT Martasandy Bimbel Terpadu. Yang pertama menangani aspek penguatan psikologi, karakter, dan mentalitas peserta; yang kedua fokus pada aspek akademik dan teknis persiapan seleksi. Tak hanya itu ada dua entitas lain yang berada di genggaman sosok pengusaha asal Bandung tersebut, yakni Martasandy Abadi Wisata dan Martasandy Megah Property.
Uniknya, dilingkup pengembangan SDM, Billy menggabungkan kedua pendekatan ini sejak awal. Menurutnya, peserta seleksi ke sekolah kedinasan dan akademi militer bukan hanya dituntut untuk pandai menjawab soal atau lulus tes fisik, tapi juga memiliki kesiapan mental, ketahanan emosi, dan nilai-nilai kepemimpinan yang kuat.
“Banyak yang gagal bukan karena tidak cerdas, tapi karena tidak siap secara psikologis. Di sinilah kami hadir,” jelasnya.
Setiap peserta di Martasandy Group menjalani asesmen psikologi individual sebelum memulai program. Hasilnya kemudian digunakan untuk menyusun pendekatan pembelajaran yang lebih personal dan efektif. Pendekatan ini terbukti ampuh. Banyak alumni Martasandy Group kini telah berhasil masuk dan aktif sebagai taruna, praja, hingga ASN di berbagai lembaga negara.
