JABAR EKSPRES – Anggota Komisi V DPRD Jabar Zaini Shofari turut merespons terkait ambruknya atap SMKN 1 Cileungsi, Kabupaten Bogor. Ia mendesak Pemprov Jabar bisa bertindak cepat terkait peristiwa itu.
Peristiwa tersebut perlu menjadi atensi bersama. Khususnya para pihak yang terlibat dalam dunia pendidikan. “Kami prihatin atas kejadian tersebut,” jelasnya, Rabu (10/9).
Kejadian itu tidak bisa dibiarkan berlarut, pertama soal penanganan korban. Berikutnya adalah terkait keberlangsungan kegiatan belajar mengajar bagi siswa dan guru.
Baca Juga:Atap SMKN 1 Cileungsi Ambruk, Bupati Bogor Ditelepon Langsung oleh Gubernur Jabar25 Korban Luka Runtuhnya Atap SMKN 1 Cileungsi Sudah Dipulangkan, 6 Masih Dirawat
Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu melanjutkan, penyebab ambruknya bangunan pendidikan itu perlu didalami. Mengingat dari sisi usia juga tidak terlalu tua.
Karena dari informasi yang diterimanya, gedung SMKN 1 Cileungsi baru dibangun pada 2016. “Ini perlu didalami. Proses pembanguan dan kualitasnya,” jelasnya.
Zaini menekankan, pertama yang perlu ditindaklanjuti dengan cepat adalah penanganan para korban. “Mudah-mudahan siswa serta guru dalam keadaan baik, kalaupun ada yang terluka segera sembuh,” urainya.
Ia juga berharap para korban tidak sampai trauma. Selain itu proses pembelajaran juga diharapkan tidak terhambat. Kalaupun ruang kelas tidak bisa digunakan maka perlu dicarikan alternatif sementara.
Zaini mendorong agar ada evaluasi menyeluruh terkait peristiwa itu. Sehingga tidak terulang di kemudian hari ataupun di tempat lain.
Sebelumnya, insiden runtuhnya atap bangunan di SMK Negeri 1 Cileungsi, Kabupaten Bogor, itu terjadi pada Rabu (10/9). Kejadiannya sekitar pukul 09.00 WIB.
Mirisnya, peristiwa itu terjadinya saat Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) sedang berlangsung, sehingga menyebabkan puluhan siswa terluka dan harus mendapatkan perawatan medis. Total terdapat 31 korban terdampak. (son)
