Produktivitas Jadi Kunci Strategi RI Tinggalkan Jebakan Negara Berpendapatan Menengah

Produktivitas Jadi Kunci Strategi RI Tinggalkan Jebakan Negara Berpendapatan Menengah
Ilustrasi produktivitas sebagai kunci strategi Indonesia terhindar dari jebakan negara berpendapatan menangah. (Dok. Pixabay)
0 Komentar

JABAR EKSPRES — Pemerintah Indonesia menjadikan peningkatan produktivitas sebagai strategi utama dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional dan keluar dari jebakan pendapatan menengah (middle income trap).

Strategi ini dituangkan dalam penyusunan Master Plan Produktivitas Nasional (MPPN) yang digagas oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas.

“Master Plan ini diharapkan menjadi intrumen bersama untuk menjadikan produktivitas sebagai motor penggerak utama pembangunan nasional menuju Indonesia Emas 2045,” kata Deputi Bidang Perencanaan Makro Pembangunan Kementerian PPN/Bappenas Eka Chandar Buana dikutip dari ANTARA, Senin (8/9).

Baca Juga:Menhub Sebut Pembukaan Rute Internasional Perkuat Daya Saing Indonesia di Tingkat Global Kejagung Tetapkan Nadiem Makarim sebagai Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan Laptop Pendidikan

MPPN dirancang untuk menghimpun masukan dari para pemangku kepentingan sebelum dokumen tersebut diresmikan.

Dalam proses penyusunannya, Bappenas melibatkan berbagai pemangku kepentingan dan menjalin kolaborasi dengan Asian Productivity Organization (APO) guna menyelaraskan rencana tersebut dengan standar internasional.

Staf Ahli Menteri PPN/Bappenas Bidang Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan, Pungkas Bahjuri Ali, menegaskan bahwa produktivitas tidak sekadar soal pertumbuhan ekonomi, melainkan berdampak langsung terhadap kesejahteraan masyarakat.

“Pertumbuhan berbasis produktivitas akan berdampak pada pengurangan kemiskinan, penciptaan pekerjaan layak, dan memperkuat ketahanan social ekonomi Indonesia,” ujarnya.

Sementara itu, Head of In-Country Programs Division APO, Arsyoni Buana, menekankan pentingnya Total Factor Productivity (TFP) dalam mempercepat pembangunan.

“Sebagai penentu utama produktivitas suatu negara, TFP yang kuat harus didukung oleh inovasi, teknologi, dan pendidikan. Dukungan modal dan tenaga kerja yang dimiliki setiap negara, diharapkan mampu mengoptimalkan tercapainya target pertumbuhan jangka panjang dan bekelanjutan,” ujar Arsyoni.

0 Komentar