“Aspirasi yang disampaikan murni dari para mitra sendiri, mulai dari solidaritas antar-driver hingga harapan menjaga situasi tetap kondusif,” ujar Ade.
Sementara itu, pihak Maxim juga menegaskan bahwa dua pengemudi yang hadir merupakan mitra resmi yang aktif melayani masyarakat.
Menurut Arkam Suprapto, Public Relations Specialist Maxim Indonesia, kehadiran mereka adalah hasil undangan resmi dari Kantor Wapres.
Baca Juga:BPOM Bongkar 18 Produk Herbal Ilegal Berbahaya, ini Daftar NamanyaPengumuman! Google Desak 2,5 Miliar Pengguna Gmail Ganti Password Segera, Ini Bahayanya Jika Diabaikan?
“Dialog ini jadi kesempatan langsung bagi driver menyampaikan masukan pribadi, bukan sekadar instruksi perusahaan,” jelas Arkam.
Meski sudah ada klarifikasi dari serikat dan aplikator, publik tetap menyoroti pertemuan ini.
Apakah para driver benar-benar mewakili suara mayoritas ojol di lapangan? Atau hanya sekadar representasi binaan aplikator?
Yang jelas, istilah “Ojol Gibran” kini viral di media sosial, menandai kontroversi baru soal representasi aspirasi pekerja transportasi online di Indonesia.
