Cegah Risiko Demo, Disdik Ciamis Alihkan KBM ke Daring di Kecamatan Ciamis

Cegah Risiko Demo, Disdik Ciamis Alihkan KBM ke Daring di Kecamatan Ciamis
BELAJAR DARING: Seorang siswa saat mengikuti kegiatan Belajar Jarak Jauh melalui jaringan internet di ruang komputer di kampus SMAN 1 Soreang, Kabupaten Bandung, Senin (13/7). (ILUSTRASI)
0 Komentar

JABAR EKSPRES, CIAMIS – Menyikapi masifnya gerakan aksi demonstrasi yang berpotensi mengganggu keamanan dan ketertiban umum, Pemerintah Kabupaten Ciamis melalui Dinas Pendidikan (Disdik) mengambil langkah antisipatif untuk menjamin keselamatan peserta didik.

Kebijakan tersebut diwujudkan dengan mengalihkan sementara proses kegiatan belajar mengajar (KBM) pada jenjang PAUD, TK, SD, dan SMP yang berlokasi di wilayah Kecamatan Ciamis menjadi pembelajaran dalam jaringan (daring) pada Senin (1/9/2025).

Langkah ini ditempuh tidak lain sebagai bentuk kehati-hatian pemerintah daerah menyusul meningkatnya eskalasi situasi sosial politik di sejumlah daerah, termasuk di Ciamis. Pemerintah menilai situasi yang tidak menentu berpotensi menimbulkan risiko terhadap keselamatan fisik dan psikologis siswa, terutama yang bersekolah di kawasan pusat kota yang rawan menjadi titik pusat kerumunan.

Baca Juga:Tokoh Agama dan Masyarakat di Jateng Serukan Kedamaian untuk Negeri Konser “Peterpan: The Journey Continues” di Bandung Ditunda, Budi Aloka: Demi Keselamatan dan Kenyamanan Semua

Kepala Dinas Pendidikan Ciamis, Erwan Darmawan, menegaskan bahwa pemberlakuan belajar dari rumah ini bukan berarti hari libur. Ia menyatakan bahwa aktivitas pendidikan tetap harus berjalan, hanya metodenya saja yang disesuaikan dengan kondisi. “Ini bukan libur, siswa tetap belajar secara daring. Kepala sekolah dan guru diminta memastikan murid-muridnya mengikuti pembelajaran dengan baik dan tetap berada di rumah untuk menghindari hal yang tidak diinginkan,” ujarnya.

Erwan juga menekankan bahwa kebijakan ini bersifat lokal dan temporer. Hanya sekolah yang berada di dalam wilayah administratif Kecamatan Ciamis saja yang menerapkan pembelajaran daring pada hari ini. Sementara itu, satuan pendidikan yang terletak di kecamatan lain di seluruh penjuru Kabupaten Ciamis tetap menjalankan aktivitas belajar mengajar secara tatap muka seperti biasa tanpa adanya gangguan.

Lebih lanjut, Erwan menjelaskan bahwa keputusan ini merupakan hasil koordinasi intensif dengan sejumlah pihak terkait, termasuk aparat keamanan. Langkah ini diambil sebagai antisipasi terhadap skenario terburuk, seperti terjadinya kemacetan parah, gangguan transportasi, atau situasi tidak terduga yang dapat membahayakan siswa dalam perjalanan pulang maupun berangkat sekolah. “Kami ingin melindungi anak-anak, termasuk kondisi psikologis mereka. Untuk hari Selasa besok (2/9/2025), keputusan akan diambil berdasarkan perkembangan hari ini. Jika situasi kondusif, sekolah kembali dilakukan tatap muka,” jelas Erwan.

0 Komentar