JABAR EKSPRES – Isu Hostum kembali menjadi sorotan utama dalam unjuk rasa yang akan digelar di Gedung DPR RI. Ketua Lembaga Kerja Sama (LKS) Tripartit dari unsur buruh Kabupaten Bogor, Komarudin, menyampaikan bahwa sekitar 500 buruh dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) akan berangkat menuju Jakarta pada Kamis (28/8/2025).
Sebagai informasi, LKS Tripartit merupakan forum kerja sama yang melibatkan tiga unsur: pemerintah, pengusaha, dan perwakilan buruh.
Komarudin menjelaskan bahwa tuntutan utama dalam aksi ini adalah Hostum, yang merupakan singkatan dari “Hapus Outsourcing dan Tolak Upah Murah”.
Baca Juga:Persib Tambah Tembok Italia: Federico Barba Siap Perkokoh Lini BelakangRekrutan Emas! Thom Haye Jadi Motor Baru Persib Bandung
“Tuntutannya yang paling tagline kita adalah Hostum, Hostum itu hapus out sourcing dan tolak upah murah,” kata Komarudin saat dihubungi, pada Kamis (28/8/2025).
Menurutnya, selama buruh belum mendapatkan hak atas upah yang layak, perjuangan akan terus dilakukan.
“Iya kita sampai kapanpun, kalau kami sepanjang belum dinikmati oleh buruh kehidupan upah yang layak akan kita gaungkan terus,” ucapnya.
Komarudin menekankan bahwa aksi yang digelar hari ini bersifat damai dan tidak akan disertai dengan tindakan anarkis. Tujuan utamanya adalah agar aspirasi buruh dapat tersampaikan dengan jelas kepada para wakil rakyat.
“Benar-benar murni bagaimana memperjuangkan kehidupan yang layak, upah yang layak bagi buruh di Indonesia tidak ada maksud lain,” ucap dia.
Dia juga menyampaikan pesan kepada seluruh buruh di Indonesia, agar sama-sama berjuang untuk mendapatkan kehidupan layak.
“Pertama kepada buruh di Indonesia, kita sama-sama kita berjuang bahwa kehidupan yg layak itu adalah hak seluruh bangsa dalam hal ini buruh, bagaimana buruh bisa berkehidupan layak, ya berikanlah upah yang layak,” jelas dia.
Baca Juga:Out of the Box! Persib Umumkan Kedatangan Federico Barba dan Thom Haye Lewat Siarang Langsung TVRI JabarMotivator Kaya Raya Asal Jambi Jadi Tersangka Otak Pembunuhan Kepala Cabang BRI
Menurutnya, upah di Indonesia ini, berbanding dengan kebutuhan masih jauh terbilang layak oleh para buruh. Dia juga menyoroti kesenjangan upah di wilayah Jabodetabek.
“Upah di indonesia itu, berbanding dengan kebutuhan masih jauh dikatakan layak, apalagi di beberapa daerah tertentu disparitasnya sangat jauh dengan jabodetabek tentunya. Ini harus kita perjuangkan terus,” katanya.
Selain itu, untuk pemerintah, Komarudin meminta memberikan perhatian yang lebih untuk para buruh di seluruh daerah.
