Seorang Ibu ODGJ Harus Dirawat di RSJ, Sementara Anaknya yang Disabilitas Kini Diasuh Keluarga

Seorang Ibu ODGJ Harus Dirawat di RSJ, Sementara Anaknya yang Disabilitas Kini Diasuh Keluarga
Seorang ibu ODGJ harus dirawat di RS sementara anaknya yang disabilitas diasuh oleh keluarganya. Foto : Sandika /Jabarekspres.com
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Seorang ibu dengan gangguan kejiwaan (ODGJ) di Kampung Sukajadi, Desa Mekarsari, Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor, dirujuk ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Marzuki Mahdi, Sabtu (23/8/2025).

Sementara itu, anaknya yang berusia 12 tahun dan menyandang disabilitas kini berada dalam pengasuhan keluarga terdekat.

Camat Rancabungur, Dita Aprilia, menjelaskan bahwa anak bernama Nopal merupakan buah hati dari pasangan Suheli dan Puroh.

Baca Juga:Bupati Bogor Ungkap Program Strategis di APBD Perubahan 2025, Apa Saja?Akibat Puntung Rokok Gudang Penyimpanan Barang Rongsok Terbakar, Ini Kata Damkar Bogor!

Kondisi Nopal semakin memburuk sejak mengalami kejang disertai demam tinggi saat berusia lima tahun. Saat itu, ia sempat dirawat intensif di RS Cibinong dan RS Cipto Mangunkusumo.

“Dokter menyarankan operasi karena ada penyumbatan di kepala. Namun orang tua menolak tindakan medis lanjutan karena khawatir risiko operasi. Sejak saat itu, Nopal mengalami kejang berulang yang berdampak pada kondisi fisiknya,” ungkap Dita, Selasa (27/8/2025).

Kini, Nopal tidak mampu berjalan dan berbicara, meski masih bisa berdiri. Ibunya, Puroh, yang juga mengalami gangguan kejiwaan.

Sebelumnya rutin mendapat pendampingan dari Puskesmas Rancabungur, pemerintah desa, serta pekerja sosial masyarakat (IPSM).

Namun, kondisinya memburuk sehingga harus dirawat di RSJ.

“Saat ini Ibu Puroh dirawat di ruang isolasi RSJ, dengan persetujuan suaminya. Sebelumnya, pihak keluarga memang sempat menolak perawatan,” jelasnya.

Untuk kebutuhan sehari-hari, Nopal kini diasuh oleh bibinya. Pihak keluarga memastikan kebutuhan makan dan perawatan bocah tersebut tetap tercukupi.

Selain itu, rumah yang ditempati Nopal bersama keluarganya tergolong tidak layak huni. Pemerintah Desa Mekarsari telah mengusulkan perbaikan melalui program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu).

Baca Juga:Akibat Puntung Rokok Gudang Penyimpanan Barang Rongsok Terbakar, Ini Kata Damkar Bogor!Tengah Putarbalikkan Truk Tambang, Anggota Dishub Kabupaten Bogor Hampir Ditabrak

“Tahun ini, rumah keluarga Nopal sudah masuk dalam prioritas perbaikan,” pungkasnya.

0 Komentar