JABAR EKSPRES – Rencana pembentukan Superholding BUMD mendapat sambutan baik dari Wakil Ketua Komisi III DPRD Jabar M.Romli. Namun pihaknya menekankan pentingnya profesionalisme dalam pengisian jajaran direksi.
Romli menguraikan, pembentukan Superholding itu memang masih dalam tahap awal. Bahkan untuk bentuknya juga masih belum ada gambaran. “Apakah nanti dibuat berdasarkan jenis usahanya, ataukah dijadikan satu seluruh BUMD itu belum,” katanya, Rabu (20/8).
Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu melanjutkan, keputusan bentuk holding itu juga perlu kajian matang. Sehingga ke depannya tidak justru menimbulkan masalah baru.
Baca Juga:Bupati Bogor Wajibkan ASN dan Pegawai BUMD Tanam Pohon: Satu Orang, Satu PohonBUMD Jabar Tak Setor Dividen, DPRD Tegaskan Direksi Harus Dirombak!
“Yang jelas kami secara prinsip setuju pembentukan holding. Tapi bentuknya seperti apa masih belum tau,” bebernya.
Namun Romli menegaskan, yang cukup penting dalam pembentukan holding itu nanti adalah pengisian jajaran direksi. Langkah itu perlu dilakukan secara transparan dan profesional. Sehingga direksi yang menjabat benar-benar orang yang tepat.
“Bukan diisi tim sukses, seperti kata Pak Gubernur,” ucapnya.
Komisi III menaruh perhatian serius terhadap nasib BUMD Jabar. Semangatnya adalah bagaimana agar BUMD bisa menghasilkan dividen. Dan ujungnya adalah meningkatkan Pendapatan Daerah.
Karena memang belum semua BUMD mampu setor dividin. Kondisinya ironi, setoran dividin hanya mengandalkan beberapa BUMD saja. Seperti Bank BJB atau PT MUJ. Walau sekarang secara kinerja tengah menurun juga. Bahkan seperti BIJB harus menanggung utang yang tidak sedikit.
Menurut Romli, pengisian orang profesional dalam jajaran direksi juga perlu ditekankan kepada pergantian direksi yang kini tengah berlangsung di sejumlah BUMD. Tujuannya juga untuk perbaikan kinerja BUMD.
Romli menambahkan, aspek lain yang perlu diperhatikan dalam pembentukan superholding adalah soal kearifan lokal. Potensi daerah di Jawa Barat ini perlu ditampung. Misalnya potensi perikanan di wilayah Pantura, ataupun potensi pertanian di daerah lumbung padi. (son)
