JABAR EKSPRES – Rumah Sakit Paru Dr. H.A. Rotinsulu, Kota Bandung, mencatatkan pencapaian penting dengan keberhasilan melakukan operasi terhadap pasien pengidap tumor trakea, sebuah kasus langka yang jarang ditemukan di Indonesia.
Pasien berusia 21 tahun tersebut menjalani operasi bedah toraks atau pembedahan pada saluran pernapasan utama (trakea). Menurut Direktur Utama RS Paru Rotinsulu, Dr. drg. Tri Fajari Agustini, Sp.KGA., MARS, prosedur ini dilakukan oleh tim multidisiplin dengan keterampilan tinggi karena kompleksitas kasus yang ditangani.
“Tumor trakea ini membutuhkan penanganan di bidang bedah toraks, sehingga harus melibatkan disiplin ilmu yang tepat, ketelitian tinggi, dan kolaborasi banyak pihak,” ujar Tri Fajari dalam konferensi pers, Rabu (20/8).
Baca Juga:PP Safinatul Qodiri Turut Hadir Dalam Manaqib Dzikir Akbar di At-Taufiq Ciucing GarutDapat Royalti Rp497 Ribu, Ari Lasso: Lebih Baik Saya Lapar Daripada…
Ia menambahkan bahwa tumor trakea tergolong sebagai kasus sangat langka, bahkan secara statistik insidennya berada di kisaran 0,00 sekian per 1.000 kasus. Oleh karena itu, setiap langkah dalam proses penanganan dilakukan dengan sangat hati-hati melalui berbagai rapat dan diskusi lintas disiplin.
Di tempat yang sama, dr. A. Peter Syarief, Sp.BTKV(K), dokter bedah toraks RS Paru Rotinsulu, menjelaskan bahwa operasi berlangsung selama kurang lebih lima jam. Pembedahan dilakukan dengan membuka rongga dada pasien karena letak tumor berada di bagian bawah tenggorokan, tepatnya pada saluran napas utama.
“Benjolan berada di bagian bawah trakea sehingga diperlukan prosedur bedah toraks untuk mengangkatnya. Pemeriksaan awal menunjukkan adanya gangguan pernapasan, dan setelah dilakukan pemeriksaan lanjutan, ditemukan massa pada saluran tersebut. Maka kami putuskan untuk segera melakukan tindakan operasi,” jelas dr. Peter.
Pasca operasi, kondisi pasien dilaporkan stabil dan saat ini sedang menjalani perawatan di ruang intensif. Tim medis menyatakan operasi berjalan sukses berkat kerja sama seluruh tim medis dan dukungan berbagai pihak.
“Alhamdulillah, operasinya berhasil. Pasien kini dalam kondisi baik dan sudah masuk tahap pemulihan,” tambah dr. Peter.
Sebagai informasi, tumor trakea adalah kondisi langka dan kompleks yang dapat disebabkan oleh tumor jinak maupun ganas. Selain itu, penyempitan trakea juga bisa dipicu oleh infeksi seperti tuberkulosis (TBC), yang dapat membentuk massa atau jaringan abnormal di saluran napas utama.
