Jelang HUT RI ke-80, Pedagang Bendera Merah Putih di Cibinong Keluhkan Sepinya Pembeli 

Jelang HUT RI ke-80, Pedagang Bendera Merah Putih di Cibinong Keluhkan Sepinya Pembeli 
Maman Sulaeman (50), pedagang bendera di wilayah Cibinong, Kabupaten Bogor.
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Maman Sulaeman (50), pedagang bendera di wilayah Cibinong, Kabupaten Bogor mengeluhkan sepinya pembeli menjelang peringatan HUT RI ke-80.

Pria asal Garut itu sudah berjualan bendera merah putih sejak tahun 2010 silam. Ia menggantungkan hidup dari atribut kemerdekaan.

Maman menjual bendera merah putih dengan kisaran harga mulai dari Rp15 ribu sampai Rp200 ribu tergantung ukuran dan bahan.

Baca Juga:Wakil Komisi III Sependapat dengan Pembentukan Superholding BUMDTragis! Seorang Pemuda 17 Tahun Meninggal Usai Ditusuk OTK di Cibiru, Diduga karena Motif Asmara

“Kalau beli online kan nggak tahu bahannya gimana, tapi kalau beli ke kami bisa dilihat langsung, diraba,” ujarnya saat ditemui, Jumat (1/8) kemarin.

Ia menuturkan, omzet penjualan bendera merah putih ini mengalami penurunan, karena faktor daya beli masyarakat yang lemah.

Padahal, kata Maman, di era masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ia dapat meraup keuntungan sampai Rp2 juta per hari.

“Pendapatan dari jualan bendera sekarang ini sangat tidak menentu, hanya sekitar Rp100 ribu hingga Rp300 ribu per hari,” ucapnya.

Ayah dari delapan anak ini berharap, pemerintah daerah memberikan perhatian khusus untuk pedagang musiman seperti dia.

Ia juga meminta, agar Satpol PP tidak menggusur pedagang yang berjualan di tepi jalan, selama tidak mengganggu lalu lintas.

“Jualan bendera itu cuma setahun sekali, saya jualan buat nafkah anak istri, anak saya delapan, cucu tiga. Sekarang pembeli makin sepi, kalah sama online, bahkan pemerintah juga bagi-bagi bendera gratis,” keluhnya.

Baca Juga:Disbudparpora Cimahi Lacak Jejak Kolonial, 50 Bangunan Bersejarah Menunggu Status Cagar BudayaKapolda Jabar Tegaskan Larangan Keras Terhadap Aktivitas Geng Motor di Wilayah Hukum Polda Jabar

Menurut dia, pada momen HUT RI ke-80 ini, pemerintah harusnya menginstruksikan pejabat dari tingkat pusat hingga RT untuk benar-benar meriahkan kemerdekaan seperti dahulu.

“Jangan sampai Indonesia dianggap merdeka cuma-cuma. Dulu nenek moyang kita memperjuangkan merah putih sampai titik darah penghabisan,” pungkasnya. (Cr 1/ SFR)

Reporter: Sandika Fadilah

0 Komentar