JABAR EKSPRES – Kebijakan baru di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat, mulai berdampak pada pola pembuangan sampah dari Kota Cimahi.
Seluruh truk pengangkut sampah kini wajib melewati jembatan timbang yang telah difungsikan di zona perluasan TPA tersebut. Akibatnya, tonase sampah yang dikirim dari Cimahi berpotensi mengalami perubahan signifikan.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cimahi, Chanifah Listyarini, Ia menyebut, penerapan sistem timbang ini akan mempengaruhi jumlah sampah yang tercatat dikirim ke TPA Sarimukti.
Baca Juga:Dukung Ketahanan Pangan Nasional, 8,6 Hektare Lahan Tidur di Kabupaten Bandung Diaktifkan!Di Balik Tembok Asrama Potret Anak-anak SRMP 8 Cimahi: Antara Kemandirian dan Kerinduan
“Kemungkinan mulai di bulan ini ada perubahan tonase sampah yang kita kirim ke TPA Sarimukti karena sudah mulai dilakukan penimbangan truk sampah yang masuk,” ujarnya pada awak media, Jum’at 1 Agustus 2025.
Chanifah mengungkapkan, saat ini produksi sampah di Kota Cimahi mencapai 231 ton per hari, dengan kuota 17 ritase truk.
Namun dengan adanya jembatan timbang, metode penghitungan tak lagi berdasarkan estimasi dimensi truk, melainkan data aktual dari hasil penimbangan langsung.
“Untuk volume sampah yang diangkut per hari masih kita data dulu sampai sebulan ke depan. Sekarang benar-benar ditimbang sampahnya, kalau data sebelumnya per ritasi memakai dimensi ukuran truk sampah saja sekian ton. Nah, karena di sana timbangannya baru terpasang sehingga dihitung lebih detail,” paparnya.
Penerapan sistem timbang ini juga memunculkan kekhawatiran akan naiknya volume sampah yang tercatat dari Kota Cimahi.
“Pastinya nanti akan ada penyesuaian, kemungkinan tonasenya akan lebih tinggi karena sampah kita tipenya basah. Nah itu yang menjadi perhatian,” imbuhnya.
Untuk menekan lonjakan volume sampah yang dikirim ke TPA, DLH Cimahi terus menggencarkan kampanye pemilahan sampah sejak dari sumbernya.
Baca Juga:Kepala Inspektorat Kabupaten Bandung Tegaskan Tak Pernah Bertemu Vendor PT BDS BandungDari Bali ke Jakarta: Glow Luna & Maxime adalah Perjalanan, Bukan Sekadar Kejutan
“Pemilahan sampah sejak dari rumah terus kita fokuskan sebagai solusi jangka panjang membantu mereduksi sampah yang diangkut ke TPA. Masyarakat juga dilibatkan dalam proses pengolahan sampah hasil pemilahan di lingkungan masing-masing dari jenis organik dan anorganik,” jelasnya.
Selain itu, DLH Kota Cimahi juga tengah meningkatkan kapasitas pengolahan sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Reduce-Reuse-Recycle (TPST 3R) dengan penambahan peralatan, sehingga tidak hanya berfungsi sebagai tempat pengumpulan, tetapi juga tempat pengolahan yang melibatkan partisipasi aktif warga.
