JABAR EKSPRES – Isu dugaan perselingkuhan yang menyeret nama Ketua KPU Cimahi, AIA, mencuat di tengah publik usai sang istri, WB, membeberkan kisah kelam rumah tangganya lewat media sosial.
Unggahan itu langsung menyita perhatian warga, terlebih AIA merupakan pejabat publik yang sedang menjabat di lembaga penyelenggara pemilu.
Dalam keterangannya kepada wartawan, WB menjelaskan, retaknya hubungan rumah tangga mereka berawal dari komunikasi intens AIA dengan seorang perempuan lain.
Baca Juga:Lewat Program Literasi Kebangsaan, GP Ansor Ajak Pemuda Cimahi Perkuat Identitas PancasilaAtalia Sentil Gubernur Demul soal Kebijakan Rombel Sekolah : Pikirkan Secara Matang!
“Pertama ketahuan ada kontak-kontakan, katanya nggak akan diulangi. Tapi tanggal 7 Februari ketahuan lagi,” ujar WB saat dihubungi via telepon, Jumat (1/8/2025).
Setelah kejadian tersebut, WB mengaku mendapat tekanan dari keluarga agar meninggalkan rumah untuk sementara.
Namun, pada 22 April 2025, ia kembali mendapati AIA bersama perempuan yang sama, bahkan disaksikan oleh kerabatnya.
“Ketahuan lagi sama saudara saya. Bahkan saat itu ada juga Ketua Bawaslu. Tapi dia (AIA) bilangnya nggak ada komunikasi, nggak ada hubungan,” ungkapnya.
Kekecewaan WB semakin dalam setelah ia menemukan foto-foto liburan suaminya di Pangandaran bersama perempuan yang diduga menjadi selingkuhannya.
“Saya lihat fotonya. Padahal anak saya sebelumnya minta main ke Pangandaran, tapi dia bilang nggak ada uang. Tahu-tahunya malah pergi dengan yang lain,” tuturnya lirih.
Menurut WB, ia telah berusaha menutup rapat persoalan ini demi menjaga citra dan karier suaminya. Namun setelah bersabar selama enam bulan, ia merasa tak mampu lagi menahan tekanan batin.
Baca Juga:Eks Anggota DPRD KBB Kritik Kebijakan Sembrono Gubernur Demul : Harus Ada Transisi dan Solusinya!Perumda Tirta Anom Perbaiki Pipa Bocor di Banjar, Sejumlah Wilayah Alami Gangguan Pasokan Air
“Saya tahan selama enam bulan, karena masih kasihan sama kariernya. Tapi lama-lama makin kurang ajar, makin nunjukin kalau ternyata benar-benar selingkuh,” bebernya.
Ia menegaskan, saat kejadian pada 22 April itu, dirinya dan anak tengah dalam kondisi sakit. Demi menjaga kondisi mental anak, ia bahkan sempat berkonsultasi dengan psikolog.
“Dia malah nantangin. Saya punya bukti untuk nanti dibawa ke persidangan,” tegasnya.
Meski tak mengalami kekerasan fisik, WB menyebut tekanan mental dan emosional yang ia alami sangat nyata.
“Kekerasan fisik memang nggak ada. Tapi kekerasan mental dan emosional itu nyata kami rasakan,” ujarnya.
