JABAR EKSPRES – Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Sastra Winara, menegaskan bahwa defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) masih menjadi pekerjaan rumah besar yang harus segera diselesaikan Pemerintah Kabupaten Bogor.
Hingga akhir Juli 2025, kekurangan anggaran itu diperkirakan mencapai Rp500 miliar.
“Defisit paling ringan sekitar Rp500 miliar atau setengah triliun. Nanti kami di Badan Anggaran akan membahas skala prioritas, mana saja program yang diusulkan pemerintah untuk segera diselesaikan,” ujar Sastra, Kamis (31/7).
DPRD, kata Sastra, akan menyoroti sektor-sektor krusial dalam pembahasan APBD mendatang. Pendidikan tetap menjadi prioritas utama, disusul kesehatan dan infrastruktur.
Baca Juga:Atasi Overkapasitas, Pemkot Bogor Hibahkan 1,9 Hektare Lahan untuk Relokasi Lapas PaledangPemkab Bogor Gelar Nikah Massal untuk 53 Pasangan, Wujud Nyata Program Peduli Warga
“Sektor pendidikan adalah yang utama dalam APBD daerah, selain itu juga ada sektor kesehatan dan infrastruktur. Semua akan dirinci dan dibahas bersama. Intinya, setiap rupiah dari uang rakyat harus benar-benar tersalurkan kepada masyarakat,” tegasnya.
Selain fokus pada skala prioritas, DPRD juga mendorong pemerintah daerah meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk menutup defisit anggaran.
“Menambah PAD menjadi fokus utama. Setelah itu, kita akan lihat skala prioritas pemerintah daerah yang perlu segera diselesaikan,” jelas Sastra.
Ia berharap pembahasan APBD yang dijadwalkan pekan depan bisa menemukan solusi konkret untuk menutup defisit setengah triliun rupiah tersebut.
