Pemerintah Provinsi Jawa Barat ingin mencetak generasi muda yang memiliki karakter Cageur (sehat), Bageur (baik), Bener (benar), Pinter (cerdas), dan Singer (tanggap) melalui pembatasan aktivitas yang dinilai tidak esensial dalam pendidikan formal.
Namun, kebijakan ini menuai polemik karena dinilai tidak mempertimbangkan dampak ekonomi terhadap sektor pariwisata yang selama ini menjadi mitra kegiatan edukatif.
Para pelaku industri pariwisata berharap Pemerintah Provinsi Jawa Barat dapat membuka ruang dialog agar ada solusi yang lebih bijaksana dan tidak merugikan satu pihak.
Baca Juga:Elkan Baggot Tembus Tim Utama Ipswich TownRashford Resmi Gabung Barcelona, Rela Potong Gaji Demi Liga Champions
Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari pihak Pemprov Jabar terkait tuntutan para demonstran. Aksi dipastikan akan berlanjut apabila tidak ada respon konkret dalam waktu dekat.(San)
