JABAR EKSPRES – Pemerintah Kota Cimahi memutuskan untuk tidak lagi menggelar bursa kerja (job fair) secara langsung. Keputusan ini bukan tanpa alasan. Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Cimahi, Asep Jayadi, menyebut sejumlah persoalan mendasar yang membuat job fair tatap muka dinilai tidak efektif, bahkan berisiko menimbulkan pembohongan publik.
“Job fair itu sebetulnya tidak efektif,” kata Asep saat dihubungi Jabar Ekspres, Selasa (1/7/2025).
“Pencari kerja itu bukan hanya dari wilayah Kota Cimahi saja. Pasti banyak dari mana-mana, akhirnya meledak,” sambungnya.
Baca Juga:Sespri Kapolri AKBP Wikha Ardilestanto Jabat Kapolres BogorBPK Sebut Dampak ‘Fraud’ Rusak Kepercayaan Publik
Menurutnya, lonjakan peserta dari luar daerah justru menimbulkan tekanan besar bagi penyelenggara maupun perusahaan yang diharapkan membuka lowongan kerja. Padahal, tak semua perusahaan sedang melakukan rekrutmen.
“Job fair itu adalah ketika ada pekerjaan (job) yang akan dipasarkan oleh perusahaan-perusahaan. Nah, ketika kita minta ke perusahaan dan ternyata tidak ada (lowongan), job-nya apa yang mau kita sajikan?” ujar Asep.
Ia menegaskan, kekhawatiran terbesar datang dari potensi perusahaan mengirimkan lowongan kerja fiktif hanya demi memenuhi permintaan program pemerintah. Dampaknya, ribuan pelamar bisa datang, namun tak satu pun yang diterima kerja karena memang lowongan tersebut tidak nyata.
“Nah, yang akhirnya ditakutkan itu oleh perusahaan adalah mengirim lowongan palsu,” tegasnya.
Ia menambahkan, ketika pelamar datang, akhirnya tidak ada yang diterima dan enggak ada yang dipanggil. Alasannya persyaratannya kurang.
“Atau apalah, kan kasihan,” ucapnya.
Kondisi ini, kata Asep, berisiko menimbulkan kesan pembohongan publik. Selain menimbulkan kekecewaan, hal itu juga menciptakan citra buruk terhadap penyelenggaraan job fair.
“Makanya saya lebih baik job fair itu dilaksanakan melalui online. Lebih simpel,” katanya.
Baca Juga:Membengkak Hampir Rp20 Triliun, ESDM Usulkan Alokasi Subsidi Listrik hingga Rp104 Triliun di 2026Mengintip Potensi Pepi Tommy Sudrajat untuk Kabupaten Ciamis
Asep mencontohkan sistem daring seperti Sidakeptri kanal digital milik Pemkot Cimahi yang menyediakan informasi lowongan kerja secara real-time.
Melalui platform ini, hanya perusahaan yang benar-benar membutuhkan tenaga kerja yang akan memasang iklan lowongan, tanpa tekanan untuk pura-pura membuka rekrutmen.
“Jadi lebih efektif,” ujarnya.
Ia juga merujuk pada insiden job fair di kota lain seperti Depok yang sempat viral karena terjadi kerumunan besar hingga desak-desakan. Hal ini, menurutnya, bisa membahayakan dan menciptakan masalah sosial baru.
