JABAR EKSPRES – Kemungkinan besar, saat ini kamu sedang memikirkan untuk resign dari kantor. Mungkin alasannya beragam, mulai dari atasan yang terlalu galak, rekan kerja yang toxic, lingkungan yang sudah tidak nyaman, hingga perasaan bahwa kamu tidak berkembang di perusahaan tersebut. Kamu merasa tidak dihargai sebagai karyawan, kesejahteraanmu diabaikan, dan gaji yang kamu terima tidak sebanding dengan kontribusi yang kamu berikan.
Kami juga sering melihat banyak orang di luar sana yang resign tanpa berpikir panjang. Tanpa pertimbangan matang, tanpa logika, mereka langsung keluar dari pekerjaan. Akibatnya, orang-orang yang bergantung pada mereka, keluarga, anak, atau pasangan, ikut menjadi korban karena keputusan yang tergesa-gesa dan tidak hati-hati. Jangan sampai kamu melakukan hal yang sama.
Inilah hal-hal yang perlu kamu pertimbangkan sebelum memutuskan untuk resign. Kali ini, kami ingin mengingatkan untuk mempersiapkan diri dengan baik sebelum resign. Ini akan lebih baik jika kamu akan menjadi pengusaha dan dapat membuka lapangan pekerjaan baru di Indonesia. Tujuannya adalah agar orang-orang yang tadinya tidak punya pekerjaan bisa mendapatkan penghasilan, dan kesenjangan antara yang kaya dan miskin bisa perlahan berkurang.
Baca Juga:8 Bentuk Penyimpangan Umat Beragama di Indonesia yang MenjijikanGudang Garam Terancam Bangkrut, Ancaman Rokok Ilegal dan Vape Makin Nyata
Pertimbangan Sebelum Resign dari Pekerjaan
Jangan resign secara sembrono, tanpa pertimbangan, tanpa logika, dan tanpa melihat kenyataan secara jujur. Maka dari itu, berikut adalah 4 hal yang harus kamu pikirkan dan siapkan sebelum resign:
Perhatikan Kondisi Keluarga
Hal pertama yang perlu kamu renungkan sebelum resign adalah kondisi kamu saat ini, apakah kamu sedang dalam keadaan “lapar” atau “kenyang”.
Kondisi ‘kenyang’ berarti jika kamu tidak bekerja di kantor dan tidak menerima gaji, kamu masih bisa makan tiga kali sehari, masih ada yang mendukung secara finansial, dan hidupmu tetap berjalan.
Jika kamu masing single dan bukan bagian dari sandwich generation, orang tua belum pensiun, dan meskipun mereka bukan pengusaha besar, mereka masih memiliki penghasilan tetap. Mereka memang tidak memiliki bisnis keluarga yang memberi aliran kas rutin, tapi kamu tetap punya dukungan finansial yang membuat saya bisa fokus membangun karier baru.
