Di sisi lain, dalam skema asuransi komersial, jika nasabah menginginkan premi yang lebih murah, maka konsekuensinya adalah jaminan layanan yang lebih terbatas. Bisa jadi hanya mencakup jenis penyakit tertentu atau tidak menjamin penyakit kritis, dengan nilai pertanggungan yang juga lebih rendah.
Lalu, kompensasi apa yang seharusnya diterima peserta asuransi kesehatan dengan adanya skema copayment ini?
Perlu dicatat bahwa inflasi medis selama ini tidak sepenuhnya disebabkan oleh nasabah, melainkan lebih banyak disumbang oleh ekosistem asuransi itu sendiri, pihak-pihak di luar nasabah. Oleh karena itu, menjadi tidak adil jika nasabah yang justru harus menanggung sebagian klaim.
Baca Juga:7 HP Spek Dewa Termurah 2025 Performa Gahar, Harga BersahabatSisi Gelap Minuman Berenergi, Ternyata Menipu Banyak Konsumen
Publik tentu berharap agar dengan diberlakukannya kebijakan copayment, perusahaan asuransi juga memberikan kompensasi yang layak. Kompensasi tersebut bisa berupa:
- Peningkatan kualitas layanan kepada peserta.
- Penguatan pengawasan terhadap mitra kerja, seperti rumah sakit, dokter, tenaga medis, apoteker, dan pihak lainnya.
- Penurunan premi, karena peserta kini turut serta membayar sebagian klaim melalui skema copayment.
Dengan demikian, beban nasabah dapat lebih proporsional, dan kepercayaan terhadap sistem asuransi kesehatan tetap terjaga.
