Pembangunan Pasar Rakyat Leuwiliang Menelan Anggaran Sekitar Rp130 Miliar

Direktur Utama Perumda Pasar Tohaga Haris Setiawan
Direktur Utama Perumda Pasar Tohaga Haris Setiawan
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Pembangunan Pasar Rakyat Leuwiliang, Kabupaten Bogor, pasca kebakaran ditargetkan rampung pada tahun depan.

Perumda Pasar Tohaga bekerjasama dengan investor swasta PT. Maharaka Raffles Nusantara telah resmi memulai pembangunan Pasar Rakyar Leuwiliang ditandai pemasangan tiang pancang perdana, Rabu (18/6) kemarin.

Proyek ini menjadi titik balik penting bagi ratusan pedagang yang terdampak kebakaran hebat pada 27 September 2023 lalu.

Baca Juga:Kawasan Rebana Ditargetkan Jadi Mesin Baru Pertumbuhan Ekonomi NasionalAPBN Defisit Rp 21 Triliun hingga Mei 2025, Begini Penjelasan Menkeu!

Direktur Utama Perumda Pasar Tohaga Haris Setiawan mengatakan, pembangunan pasar itu akan menelan anggaran dari investor senilai kurang lebih 130 Miliar.

“Persisnya kurang hapal, sekitar 130 Milliar, kalau itu mah investor yang tau,” ujarnya saat dihubungi, Kamis (19/6).

Sistem kerjasama antara Perumda Tohaga dengan PT. Maharaka Raffles Nusantara disepakati Bill Operate Transfer (BOT).

Nantinya, Investor akan mengelola kios di Pasar Rakyat Leuwiliang selama kurun waktu 5 tahun kedepan.

Kemudian dilanjutkan pengelolaan oleh Perumda Pasar Tohaga.

“Mereka kan jual, mereka bangun, mereka jual, mereka kelola, 5 tahun yang akan datang baru kita kelola,” ujarnya.

Pasar Rakyat Leuwiliang berdiri di atas lahan seluas 21.629 meter persegi, dan akan menampung 1.439 unit tempat berdagang, terdiri dari 140 toko, 809 kios, dan 490 los.

“Sudah sepakat dengan pedagang, ada sosialisasi, loss harganya 20 juta Per meter, kepemilikan 20 tahun,” jelasnya.

Baca Juga:Terjadi Longsor di Tebing Eks Galian C Argasunya Cirebon, Begini Kronologi Menurut Saksi!Skybridge Stasiun Bogor – Paledang Mulai Beroperasional, Permudah Akses Penumpang KA Pangrango

Konsep Pasar Rakyat Leuwiliang akan dibangun dengan ramah lingkungan, mengikuti standar SNI.

Selain itu, juga mengusung arsitektur lokal yang mencerminkan budaya dan legenda masyarakat Leuwiliang.

“Pasar ini bukan hanya tempat berdagang. Ini adalah aset daerah, simbol pemulihan, dan warisan ekonomi masa depan,” pungkasnya.

0 Komentar