“Saya mendampingi sejak awal. Kami bantu mesin pencacah, kontainer, bahkan bibit ternak. Komplek ini sudah menjadi kawasan terintegrasi. Ada pengelolaan sampah, rumah kompos, bahkan ketahanan pangan seperti ternak bebek dan buruan saian di sepanjang jalan,” jelas Asep.
Ia juga menyebutkan, Seskoad menjadi contoh keberhasilan penerapan program Kang Pisman (Kurangi, Pisahkan, Manfaatkan) yang terus didorong oleh Pemerintah Kota Bandung.
Asep menambahkan, keberhasilan pengelolaan sampah tidak bisa hanya bertumpu pada pemerintah, tetapi harus melibatkan seluruh elemen masyarakat secara konsisten.
Baca Juga:Beneran Tembus Rp100 Juta Koin Kuno Rp500 Melati? Ini Harga PasarannyaTitik Lokasi Jual Beli Koin Kuno dengan Harga Termahal, Cek di Sini!
“Kalau kita komit dan konsisten, insyaallah Bandung bisa menuju kota zero waste,” pungkasnya. (ziz)**
