JABAR EKSPRES – Aplikasi Next15 yang sempat mengklaim diri sebagai platform investasi sekaligus penghasil uang, kini resmi masuk daftar aplikasi scam alias penipuan. Banyak pengguna mulai mengeluh karena tidak bisa menarik dana mereka, dan sebagian wilayah sudah menghentikan seluruh operasional. Lalu, apa sebenarnya yang terjadi? Dan mengapa aplikasi ini bisa dikatakan penipuan?
Sejumlah pengguna dan pemerhati aplikasi investasi mencurigai bahwa Next15 akan runtuh alias rungkat pada bulan Juni ini, bahkan sebelum perayaan Iduladha. Pola ini bukan kebetulan. Banyak aplikasi serupa sebelumnya juga scam menjelang hari raya, karena saat itu trafik penarikan dana meningkat tajam. Untuk menghindari penarikan besar-besaran, aplikasi biasanya akan menutup fitur penarikan, bahkan mematikan seluruh sistem.
Next15 menunjukkan gejala serupa. Di beberapa daerah, manajer aplikasi sudah menyatakan operasional dihentikan. Akibatnya, para anggota yang tidak sempat menarik dana harus menanggung kerugian secara sepihak.
Baca Juga:Buka Amplop Saldo DANA Gratis Hingga Rp 250.000 Klaim Sekarang JugaWadidaw! New Honda Vario 2025 160 CC Makin Kece Temani Sunmori
Berdasarkan penelusuran, setidaknya ada beberapa penyebab utama yang membuat aplikasi ini akhirnya scam:
- Skema rekrutmen berhenti: Anggota kesulitan merekrut member baru. Alhasil, aliran dana dari bawah terputus dan sistem tidak mampu membayar bonus harian atau komisi.
- Penyalahgunaan akun: Banyak anggota membuat akun ganda untuk mengejar bonus referal. Ini membuat sistem keuangan jebol lebih cepat.
- Dana pusat tidak lagi mengalir ke daerah, karena tidak ada pemasukan dari jaringan lokal yang stagnan.
- Manajer daerah mundur: Mengetahui keruntuhan akan terjadi, beberapa manajer memilih menutup grup dan menarik diri agar tidak ikut terseret.
Berikut ini adalah sejumlah ciri yang memperkuat dugaan bahwa Next15 sejak awal memang merupakan aplikasi penipuan:
- Keuntungan di luar logika: Profit 15% per hari sangat tidak realistis dan tidak berkelanjutan.
- Bonus referal besar-besaran: Hingga 40%, mirip skema ponzi atau money game.
- Akses VIP tanpa deposit: Tidak ada verifikasi ketat, siapa pun bisa langsung masuk grup elite.
- Tidak memiliki manajer pribadi atau grup resmi: Tidak ada sistem dukungan pengguna.
- Pendaftaran mudah hanya pakai nomor HP: Tanpa proses verifikasi identitas atau legalitas.
- Tidak terdaftar di OJK: Aplikasi ini beroperasi tanpa izin resmi dari lembaga keuangan Indonesia.