Siap Dongkrak Daya Saing, Disnaker Kota Banjar Latih 432 Warga

Salah satu peserta pelatihan keterampilan sedang belajar melinting tembakau di area pelatihan tenaga kerja di Aula Kelurahan Pataruman Kota Banjar, Kamis (5/6/2025). (Cecep Herdi/Jabar Ekspres)
Salah satu peserta pelatihan keterampilan sedang belajar melinting tembakau di area pelatihan tenaga kerja di Aula Kelurahan Pataruman Kota Banjar, Kamis (5/6/2025). (Cecep Herdi/Jabar Ekspres)
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Pemerintah Kota Banjar mengambil langkah strategis dalam menyiapkan tenaga kerja terampil melalui program pelatihan massal yang menyasar 432 warga.

Inisiatif yang digawangi Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Banjar ini menyebar ke seluruh desa dan kelurahan, dengan fokus pada penguasaan kompetensi praktis untuk meningkatkan daya saing di bursa kerja.

Pelaksanaan pelatihan digelar bertahap di sembilan wilayah kelurahan pada Kamis (5 Juni 2025), menandai dimulainya program intensif selama 20 hari ke depan.

Baca Juga:Cegah Bencana Berulang di Lembang, Jeje Kunci Rapat Kawasan LindungDedi Mulyadi Imbau Masyarakat Tak Perlu Panik Soal Peningkatan Covid-19

Belasan bidang keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar lokal diajarkan, mencakup linting tembakau, perbengkelan otomotif, pembuatan furnitur kayu, teknik ketenagalistrikan, tata rias pengantin dan kecantikan, penjahitan pakaian, serta produksi aneka kue dan roti.

“Kami mengalokasikan 16 peserta per kelurahan untuk memastikan distribusi manfaat yang merata,” jelas Kepala Disnaker Kota Banjar, H. Sunarto, saat meninjau pelatihan di Aula Kelurahan Pataruman.

Ia menegaskan dua tujuan utama program yakni pertama menciptakan angkatan kerja yang kompeten dan adaptif. Kedua mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan sekaligus membuka lapangan kerja baru.

“Keterampilan ini bukan sekadar teori, tapi bekal nyata untuk membuka usaha mandiri atau terserap industri,” tambah Sunarto.

Keunikan program terletak pada pendekatan ‘bottom-up’. Materi pelatihan dirancang berdasarkan usulan spesifik dari masing-masing desa dan kelurahan, mencerminkan potensi dan kebutuhan unik wilayah tersebut.

Peserta pun diseleksi oleh perangkat desa kelurahan untuk memastikan kesesuaian dengan minat dan peluang lokal.

“Kami tidak bekerja sendiri. Setiap tutor yang terlibat adalah praktisi ahli di bidangnya yang telah melalui proses kurasi ketat,” papar Sunarto.

Baca Juga:Gempa Vulkanik Naik Drastis, Aktivitas Tangkuban Parahu Mirip Sebelum Erupsi Tahun 2019! Tak Ada Inflasi Jelang Iduladha, Cimahi Justru Alami Deflasi!

Kolaborasi dengan pelaku industri dan UMKM terkemuka di wilayah Banjar juga menjadi kunci agar kurikulum tetap relevan dengan dinamika pasar.

Program 20 hari ini dirancang dengan metode ‘hands-on training’, di mana 70 persen waktu dikhususkan untuk praktik langsung.

“Target kami, minimal 60 persen peserta dapat mengimplementasikan keterampilannya secara produktif dalam enam bulan ke depan,” tutup Sunarto optimistis. (CEP)

0 Komentar