Dominasi yang Terus Terjaga: Jatayu U-10 dan Pajagalan U-12 Pertahankan Gelar di MilkLife Soccer Challenge Bandung 2025

Potret penutupan gelaran MilkLife Soccer Chellenge Bandung 2025, di lapangan PPI Pussenif, Minggu (1/6). (Sadam Husen / JE)
Potret penutupan gelaran MilkLife Soccer Chellenge Bandung 2025, di lapangan PPI Pussenif, Minggu (1/6). (Sadam Husen / JE)
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Di tengah semarak sorak-sorai tribun mini PPI Pusenif yang penuh dengan orang tua, dua tim sekolah dasar dari Bandung kembali mencatatkan sejarah. SDN 075 Jatayu untuk kelompok usia U-10 dan SDN 073 Pajagalan di kategori U-12 sukses pertahankan gelar juara dalam ajang MilkLife Soccer Challenge Bandung 2025.

Dalam partai final yang digelar di Lapangan PPI Pusenif, Bandung, Minggu (1/6) SDN 075 Jatayu mendominasi permainan dan berhasil memenangkan pertandingan final U-10 dengan skor 2-0. Gol dicetak oleh Arsifa Kayla Putri (9′) dan Hafsha Zahratussalamah (13′).

Sementara itu, final U-12 berlangsung sengit. Duel SDN 073 Pajagalan B vs SDN 203 Kacapiring berakhir 0-0 di waktu normal.

Baca Juga:Ngeri! Pemuda Tanpa Identitas Tewas Terlindas Truk Tambang di Parungpanjang Update Pelaksanaan Car Free Day Kota Bogor, Pemkot Buka 3 Opsi Lokasi Baru

Alhasil, juara harus ditentukan lewat adu penalti. SDN 073 Pajagalan B berhasil mempertahankan gelarnya usai menang 3-2 dalam drama adu penalti.

Bukan Sekedar Sepak Bola Anak-Anak

Pada gelaran kali ini, turnamen yang diinisiasi oleh Bakti Olahraga Djarum Foundation dan MilkLife menyedot perhatian lebih dari sekadar komunitas sepak bola akar rumput. Tercatat, 1.711 atlet dari berbagai penjuru Bandung Raya ambil bagian dalam kompetisi ini. Angka yang cukup tinggi bagi kompetisi sepak bola anak-anak putri.

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, yang hadir langsung di partai final, tak mampu menyembunyikan rasa bangganya. Menurutnya, sajian yang ditampilkan bukan hanya serunya pertandingan, tapi juga kedalaman talenta yang dimiliki kota ini.

“Saya sih sangat menikmati pertandingannya. Karena anak-anak ini gak cuma sekadar ngejar dan nendang bola. Mereka sudah mulai berpikir untuk menggunakan teknik, strategi, bahkan membaca permainan. Artinya mereka belajar dengan serius.” kata Farhan kepada awak media.

Selain itu, bukan kemampuan teknis semata yang membuat sang wali kota bangga. Lebih dari itu, ia menyoroti nilai-nilai sportivitas yang tertanam kuat pada para peserta.

“Yang paling penting, mereka menunjukkan sportivitas yang sangat tinggi. Saling mendukung, saling membantu, saling menghibur. Ini penting, karena di usia ini, nilai-nilai itu yang jadi fondasi pembentukan karakter.” ujarnya

Farhan juga menyebut bahwa keberhasilan turnamen ini mencerminkan potensi besar Bandung sebagai kota pembina atlet baik putra maupun putri untuk masa depan.

0 Komentar