JABAR EKSPRES – Kopi yang ramah untuk lambung adalah solusi ideal bagi pencinta kopi yang kerap bermasalah dengan perut perih atau naiknya asam lambung.
Bagi sebagian orang, menikmati secangkir kopi bisa jadi tantangan tersendiri karena efek sampingnya terhadap pencernaan. Untungnya, kini ada berbagai pilihan kopi yang ramah untuk lambung yang tetap nikmat tanpa bikin lambung tersiksa.
Pilihan Kopi yang Ramah untuk Lambung
Tidak semua kopi diciptakan sama. Beberapa jenis kopi punya karakteristik khusus yang menjadikannya aman dikonsumsi, bahkan bagi penderita maag ringan hingga GERD. Berikut daftar kopi yang ramah untuk lambung berdasarkan kadar kafein dan tingkat keasamannya:
Baca Juga:8 Kopi Indonesia yang Terkenal hingga Mancanegara!11 Vespa Klasik yang Paling Ikonik dan Wajib Kamu Lirik! Ini Daftar Harganya
1. Kopi Arabika
Kopi arabika dikenal sebagai salah satu kopi yang ramah untuk lambung karena mengandung kafein lebih rendah dibanding robusta.
Dengan kadar kafein sekitar 90 mg per cangkir dan rasa yang lebih ringan, arabika lebih bersahabat bagi sistem pencernaan, terutama bagi kamu yang sering mengalami perih atau begah setelah ngopi.
2. Kopi Dark Roast
Di tengah banyaknya pilihan kopi, kopi dark roast menonjol sebagai kopi yang lebih aman untuk lambung karena proses roasting-nya yang lebih lama membuat kadar asamnya turun.
Ini menjadikannya salah satu jenis kopi yang ramah untuk lambung, cocok dikonsumsi oleh siapa pun yang ingin menghindari sensasi tidak nyaman di perut.
3. Espresso
Meski terlihat pekat dan kuat, espresso ternyata merupakan salah satu jenis kopi yang ramah untuk lambung.
Teknik penyeduhan yang cepat menghasilkan kopi dengan kadar asam yang lebih rendah. Dengan kafein sekitar 75 mg per shot, espresso cukup aman bagi penderita masalah lambung jika dikonsumsi dalam jumlah wajar.
4. Cold Brew
Cold brew kini jadi minuman favorit banyak orang karena rasanya yang ringan dan manis alami. Karena dibuat dengan metode ekstraksi air dingin selama 12–24 jam, cold brew termasuk kopi yang ramah untuk lambung karena keasamannya jauh lebih rendah daripada metode seduh panas biasa.