JABAR EKSPRES – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung akan melibatkan dua perguruan tinggi, yakni Universitas Padjadjaran (Unpad) dan Telkom University, dalam pengawasan kesehatan hewan kurban menjelang Idul Adha tahun ini.
Kepala DKPP Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar, menuturkan, pemeriksaan dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) yang masih menjadi kekhawatiran.
“Kami akan membentuk 150 tim pemeriksa, terdiri dari petugas DKPP, mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Unpad, dan Telkom University,” kata Gin Gin saat dikonfirmasi Jabar Ekspres, baru-baru ini.
Baca Juga:Fasilitas Stadion GBLA Dirusak, PT PBB dan Gubernur Jabar Kecam Ulah Oknum SuporterOrang Tua Diimbau Segera Lakukan Pendataan, Syarat Wajib Agar Anak Bisa Ikut SPMB
Pemeriksaan dilakukan secara mobile ke berbagai titik penjualan hewan kurban yang telah dipetakan. Tim sudah mulai bergerak dari beberapa pekan lalu. Pihaknya melakukan pemeriksaan antemortem (sebelum pemotongan) dan post-mortem (setelah pemotongan).
Gin Gin menyebutkan, kerja sama dengan perguruan tinggi tak hanya menambah kekuatan personel, tapi juga meningkatkan akurasi pemeriksaan. Tahun ini, DKPP juga akan menggunakan aplikasi digital untuk menandai hewan yang lolos uji kesehatan.
Hewan yang dinyatakan sehat akan diberi “kalung sehat” dan bisa dicek kembali oleh masyarakat melalui aplikasi tersebut. “Masyarakat nanti dianjurkan membeli hewan kurban yang sudah diberi kalung sehat. Ini memberi jaminan keamanan pangan,” ujarnya.
Hingga saat ini, Kota Bandung masih nihil kasus PMK. Meski begitu, Gin Gin menilai kewaspadaan tetap perlu, mengingat lalu lintas hewan ternak dari luar daerah cenderung meningkat menjelang Idul Adha.
Tahun ini, katanya, sejumlah peternak memilih lebih selektif dalam memasukkan hewan ternak dan meminta pendampingan lebih awal kepada DKPP. “Kami sudah vaksin sekitar 600 ekor sapi dari 35 peternak. Beberapa di antaranya bahkan sudah mendapat vaksin booster,” pungkasnya.
