Di bidang fesyen, Sgol Pakis menonjol lewat produk ecoprint dengan teknik pewarnaan alami dari dedaunan lokal. Identitas merek dan legalitas mereka diperkuat melalui pembinaan Rumah BUMN, hingga berhasil tampil di panggung nasional seperti APEKSI. Lalu ada Marco Handmade, yang mengusung konsep upcycle fashion berbahan limbah tekstil. Dengan fasilitasi permodalan dan strategi ekspansi global dari Rumah BUMN, produk mereka kini telah diekspor ke Amerika Serikat. Terakhir, D’Erte menunjukkan komitmen terhadap inklusi sosial melalui produksi batik alami berbahan kayu merah, sekaligus memberdayakan penyandang disabilitas. Sebagai binaan awal Rumah BUMN, D’Erte kini dikenal sebagai pionir batik hijau dari Kalimantan Utara.
Program ESG Telkom melalui GoZero% Goes to Borneo, membuktikan bahwa UMKM bukan hanya tulang punggung ekonomi lokal, tetapi juga aktor utama dalam mendorong keberlanjutan. Lewat pendekatan yang tepat dan kolaboratif, Telkom melalui Rumah BUMN berhasil mencetak UMKM yang berdaya saing global tanpa meninggalkan akar lokal dan komitmen terhadap lingkungan.*