Jadi Pusat Kuliner Modern, Bupati Herdiat Buktikan Relokasi PKL Tanpa Konflik

Pusat kuliner di Alun Alun Ciamis kini resmi dibuka, Rabu (16/4/2025). Bupati Ciamis Herdiat Sunarya berhasil merelokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) tanpa konflik dan air mata. (Cecep Herdi/Jabar Ekspres)
Pusat kuliner di Alun Alun Ciamis kini resmi dibuka, Rabu (16/4/2025). Bupati Ciamis Herdiat Sunarya berhasil merelokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) tanpa konflik dan air mata. (Cecep Herdi/Jabar Ekspres)
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Alun-Alun Ciamis yang sebelumnya semerawut oleh keberadaan pedagang kaki lima (PKL), kini berubah menjadi pusat kuliner modern berkat kebijakan inklusif Bupati Herdiat Sunarya. Proyek relokasi 106 PKL ke food court dua lantai senilai Rp34,5 miliar dari APBD Jawa Barat ini resmi beroperasi pertengahan April 2025, tanpa protes atau penolakan.

Sebuah pencapaian langka di tengah tingginya kegagalan relokasi serupa di Indonesia.

“Kami tidak ingin membangun infrastruktur dengan mengorbankan rakyat, alun-alun harus menjadi ruang hidup yang memanusiakan manusia,” tegas Bupati Herdiat dalam konferensi pers, Rabu (16/4/2025).

Baca Juga:RUPS Bank BJB, Angkat Helmy Yahya dan Bossman Mardigu Jadi KomisarisPolisi Amankan 7 Orang Diduga ‘Mata Elang’, 25 Unit Motor Disita

Salah satu pedagang, Andri, mengaku pendapatannya naik 40 persen. “Dulu saat hujan, pengunjung kabur. Sekarang mereka betah karena tempatnya nyaman,” ujarnya.

Senada, Ketua Paguyuban PKL Alun-Alun Ciamis, Obuy, menyebut relokasi ini membangun kepercayaan.

“Bupati datang dengan hati, mendengar keluh kesah kami,” katanya.

Rata-rata proyek relokasi PKL di Indonesia gagal karena minim partisipasi masyarakat. Namun, Alun-Alun Ciamis justru menjadi bukti sebaliknya.

“Kami tidak lagi disebut PKL liar, tapi pahlawan kuliner,” ujar salah satu pedagang lainnya. (CEP)

0 Komentar