Degradasi Lahan Dinilai Jadi Pemicu Banjir di Bandung Timur, Pemkot Sebut Belum Ada Bahasan dengan Wilayah Pemangku Kepentingan

Ilustrasi: Banjir menggenangi rumah di Kota Bandung. Foto: Dimas Rachmatsyah / Jabar Ekspres
Ilustrasi: Banjir menggenangi rumah di Kota Bandung. Foto: Dimas Rachmatsyah / Jabar Ekspres
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Degradasi lahan di wilayah hulu dinilai jadi salah satu biang kerok awetnya permasalahan banjir di kasawan timur Kota Bandung. Bahkan, hal ini menyebabkan penyebaran genangan semakin meluas hingga daerah Ujungberung, Kota Kembang.

Diketahui, sampai saat ini belum terdapat komunikasi antara Pemerintah Kota (Pemkot) sebagai wilayah terimbas, dengan Pemkab Bandung selaku pihak pemangku kepentingan.

“Ya kalau jujur sih belum ya. Jadi kita coba berusaha yang di wilayah kitanya lah gitu. Nanti mungkin ke depan juga penghijauan akan kita lanjutkan lagi gitu ya,” kata Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Kota Bandung, Didi Ruswandi, Kamis (10/4/2025).

Baca Juga:Rektor Baru Unjani Resmi Dilantik, Targetkan Penambahan Kuota Mahasiswa di Tengah Persaingan Perguruan Tinggi Pemilihan Rektor UPI: Terbuka, Transparan, dan Tanpa Titipan

Alih-alih segera melakukan komunikasi terkait aglomerasi guna menyelesaiakan permasalahan tata ruang antara wilayah Kabupaten Bandung dan Kota Bandung di wilayah hulu, Pemkot bersikukuh berusaha menyelesaikan banjir di lingkup kewilayahan Kota Kembang terlebih dahulu lewat pembangunan kolam retensi.

“Ciporeat sekarang lagi jalan lagi, lagi bikin bentengnya. Mudah-mudahan di bulan ini atau awal bulan depan itu sudah bisa diresmikan oleh Pak Wali,” ujarnya.

Namun angin segar didapat Pemkot Bandung. Sungai Cisarenten Lama yang sebelumnya dinilai tak bakal beroperasi diakibatkan oleh efisiensi yang terjadi pada pihak BBWS, kini akan terlaksana diampu oleh Dinas Sumber Daya Air Provinsi.

0 Komentar