Angkot Masih Beroperasi di Puncak Bogor, Sopir: Tidak Terima Kompensasi

Angkot masih beroperasi di Kawasan Simpang Gadog, Bogor, pada Rabu (2/4/2025). Foto: Regi
Angkot masih beroperasi di Kawasan Simpang Gadog, Bogor, pada Rabu (2/4/2025). Foto: Regi
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Angkutan kota (angkot) masih beroperasi di kawasan Simpang Gadog menuju Puncak meskipun adanya kebijakan peliburan sopir angkot untuk mengurangi kemacetan.

Salah satu sopir angkot, Dadang, mengaku tidak menerima kompensasi yang diberikan oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

“Saya tidak terima kompensasi. Pengen dapat, tapi enggak tahu peraturannya,” ujar Dadang di Simpang Gadog, Rabu (2/4/2025).

Baca Juga:Libur Lebaran: 25 Ribu Kendaraan Padati Kawasan PuncakBNI Gandeng Pelindo dan Bulog Lewat Posko Mudik BUMN di Pelabuhan Parepare

Saat ditemui, ia sedang menjalankan sewa dari warga sekitar untuk perjalanan ziarah ke Pasar Cisarua.

“Ke Pasar Cisarua, ziarah ke belakang pasar,” ucapnya.

Diketahui, para sopir angkot sebenarnya mendapat kompensasi sebesar Rp1,5 juta beserta sembako sebagai bagian dari kebijakan pengurangan angkot yang kerap menyebabkan kemacetan di kawasan Puncak.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memutuskan untuk meliburkan sopir angkot guna mengurangi kemacetan, terutama pasca-Lebaran. Dalam unggahan di Instagram, ia bahkan sempat berkelakar mengenai keputusan tersebut.

“Sekarang mereka (sopir angkot) kita liburkan, biarkan mereka bahagia mendekap istrinya di rumah, dan biarkan hati aku tetap merana karena tidak ada yang bisa kudekap,” ujar Dedi Mulyadi dalam unggahan Instagram pada Kamis (27/3/2025).

Ia juga mengapresiasi Pemkab Bogor serta jajaran TNI-Polri karena kebijakan ini membuat pengamanan jalur Puncak lebih ringan selama Lebaran.

“Selamat Pak Bupati, Pak Wakil Bupati, Pak Dandim, Pak Kapolres. Kalau mereka tidak ngetem di jalan, mereka libur, minimal jalannya kosong dan macetnya tidak terlalu parah,” ujarnya.

0 Komentar