Dari kasus ini, kita bisa belajar betapa pentingnya peran orang tua dalam mengajarkan anak untuk lebih bijak dalam berbicara, terutama mengenai hal-hal sensitif.
Berikut beberapa tips yang bisa diterapkan:
1. Tetap Tenang Saat Menegur Anak
Hindari langsung bereaksi keras saat anak mengucapkan sesuatu yang kurang pantas.
Tarik napas dulu, lalu beri respons yang tenang agar anak tidak merasa terintimidasi.
2. Gunakan Pendekatan Bertanya
Daripada langsung berkata “Jangan ngomong begitu!”, coba tanyakan dengan lembut, misalnya, “Kamu dengar itu dari mana?” atau “Menurut kamu, kalau orang lain bilang itu ke kamu, gimana rasanya?”
3. Berikan Penjelasan yang Mudah Dipahami
Gunakan bahasa yang sesuai usia anak. Misalnya, daripada mengatakan “Jangan body shaming!”, lebih baik bilang, “Kata itu bisa menyakiti orang lain, yuk kita pakai kata yang lebih baik.”
4. Jadilah Contoh yang Baik
Anak belajar dari orang tua. Jika ingin anak berbicara dengan sopan, pastikan kita juga berbicara dengan baik dalam kehidupan sehari-hari.
5. Ajarkan Alternatif Kata yang Lebih Baik
Jika anak mengatakan sesuatu yang kurang pantas, bantu mereka menemukan cara lain untuk mengungkapkan pendapat tanpa menyakiti perasaan orang lain.
Misalnya, “Setiap orang punya kondisi wajah yang berbeda, dan itu nggak masalah.”
Baca juga : Apa Nama IG Calla Pramuka? Sosok Viral yang Bikin Warganet Heboh!
Bijak dalam Membagikan Momen Anak di Media Sosial
Kasus Ara juga menjadi pengingat bagi para orang tua untuk lebih berhati-hati sebelum mengunggah momen anak di media sosial. Berikut beberapa hal yang patut dipertimbangkan:
Privasi dan Keamanan Anak
Jangan pernah membagikan informasi pribadi seperti nama lengkap, sekolah, atau kebiasaannya yang bisa dimanfaatkan orang tak bertanggung jawab.
Dampak Jangka Panjang
Konten yang viral saat ini bisa bertahan di internet selama bertahun-tahun. Ketika anak dewasa, unggahan tersebut bisa menjadi bahan perundungan.
Konten Bisa Disalahgunakan
Video bisa diedit atau dipotong hingga maknanya berubah, menyebabkan kontroversi atau kritik yang tidak perlu.
Hindari Unggahan untuk Validasi Pribadi
Sebelum memposting, tanyakan pada diri sendiri, “Apakah ini benar-benar untuk mengabadikan momen atau hanya untuk mencari validasi dari orang lain?”