JABAR EKSPRES – Keberadaan travel gelap khususnya pada momen mudik lebaran, menjadi bukti kegagalan pemerintah dalam menyediakan angkutan umum ke pelosok negeri.
Pengamat Transportasi sekaligus Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Djoko Setijowarno mengatakan, aktivitas travel gelap sudah banyak terjadi di berbagai daerah termasuk Provinsi Jawa Barat.
“Bisnis travel gelap beroperasi sudah sejak lama dan jumlahnya sudah ratusan armada setiap hari yang masuk kawasan Jabodetabek, termasuk di Jawa Barat,” katanya kepada Jabar Ekspres, Senin (24/3).
Pola Perjalanan
Baca Juga:Dibiarkan Rusak 6 Bulan, Jembatan di Padalarang KBB AmbrukSolusi Longsor di Jalur Batutulis, Pemkot Bogor Mulai Petakan Akses Jalur Baru
Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata itu menjelaskan, berdasarkan investigasi yang dilakukan pihaknya, terdapat sejumlah titik pergerakan travel gelap.
“Untuk penumpang berasal dari Jawa Barat, aktivitas (travel gelap) ada di Kabupaten Banjar, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Garut, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Majalaya, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Subang,” jelas Djoko.
Kemudian dalam hal pembayaran travel gelap ini, kata dia, memberikan keluwesan bagi para penumpang. Mereka dibebaskan untuk membayar di awal ataupun saat tiba di tujuan.
Bahkan, ucap Djoko, ada layanan penawaran promo apabila pemudik menggunakan travel gelap dengan cara rombongan, sekira 6 sampai 7 orang, maka dapat gratis satu penumpang.
