Soroti Polemik Trayek DAMRI Stasiun Banjar-Pangandaran, Wali Kota Tawarkan Solusi Mediator

JABAR EKSPRES – Wali Kota Banjar, Ir. H. Sudarsono, menyatakan kesediaannya menjadi mediator dalam polemik pengoperasian layanan shuttle bus DAMRI yang menghubungkan Stasiun Banjar dengan Tourism Information Center (TIC) Pangandaran.

Rencana layanan ini, yang semula akan dimulai pada 17 Maret 2025, terhambat penolakan dari Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Banjar.

Sudarsono menawarkan solusi untuk meredakan ketegangan. “Jika Pemkot dilibatkan, kami akan berikan kemudahan agar masyarakat tetap mendapat layanan nyaman. DAMRI menawarkan tarif murah dan kenyamanan, mengapa harus ditolak?” ujarnya, Rabu (19/3/2025).

Ia menekankan, tujuan utama layanan ini adalah meningkatkan aksesibilitas transportasi umum bagi wisatawan dan warga.

“Pemerintah harus hadir sebagai penengah untuk memastikan kepentingan masyarakat tetap prioritas,” tambah Sudarsono.

Polemik ini menyoroti pentingnya sinergi antar-pemangku kepentingan dalam pengembangan transportasi publik. Wali Kota Banjar berharap ada mediasi yang membuahkan solusi win-win solution.

“Kami optimis konflik bisa diselesaikan tanpa mengorbankan kepentingan masyarakat,” jelas Sudarsono.

BACA JUGA: Organda Banjar Tolak Shuttle DAMRI ke Pangandaran: Jika Dipaksakan, Harus Tanggung Jawab atas Konsekuensinya!

Sementara itu, Organda Kota Banjar menilai pengoperasian shuttle bus DAMRI tidak melalui koordinasi matang dengan pemangku kepentingan, termasuk Pemkab Pangandaran, Pemkot Banjar, dan operator angkutan lokal.

Ketua Organda Kota Banjar, Wahyudin, menegaskan penolakan resmi mereka. “Tidak ada kesepakatan awal. Jika dipaksakan, DAMRI harus siap bertanggung jawab atas risiko konflik di lapangan,” tegasnya.

Wahyudin menambahkan, kehadiran shuttle DAMRI berpotensi mengganggu ekosistem transportasi lokal yang melibatkan ribuan anggota Organda.

“Layanan baru harus dibahas bersama untuk memastikan keadilan bagi semua pihak,” ujarnya.

Organda mendesak adanya dialog ulang untuk menyepakati mekanisme operasional yang adil. Wahyudin mengingatkan, tanpa kesepakatan, potensi gesekan antara sopir DAMRI dan anggota Organda sulit dihindari.

“Kami minta transparansi dan kejelasan sebelum layanan benar-benar dijalankan,” tegasnya.

Berdasarkan rencana, shuttle bus DAMRI akan beroperasi dengan rute Stasiun Banjar–TIC Pangandaran dengan tarif Rp50.000 per penumpang. Jadwal keberangkatan pertama dari Stasiun Banjar pukul 05.00 WIB, sementara dari TIC Pangandaran pukul 08.30 WIB.

BACA JUGA: Polres Banjar Gelar Sholat Gaib untuk Tiga Personel Polri yang Gugur dalam Tugas

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan