Walhi Jabar Tolak Keras Keterlibatan TNI untuk Kelola Sampah: Kembalikan Mereka ke Barak dan Maksimalkan Tupoksinya!

JABAR EKSPRES – Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jawa Barat, menyoroti wacana keterlibatan TNI AD untuk kegiatan pembangunan infrastruktur dan pengelolaan sampah.

Sorotan tersebut, merespons langkah Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi yang baru saja menandatangai naskah kerjasama dengan TNI AD, untuk kegiatan pembangunan infrastruktur dan pengelolaan sampah belum lama ini.

Direktur Eksekutif Walhi Jabar, Wahyudin Iwang mengatakan, pihaknya sangat menolak keras langkah yang diambil oleh Kang Dedi Mulyadi atau akrab disapa KDM.

“Sudah cukup TNI dilibatkan dalam menjalankan Perpres nomor 15 tahun 2018, tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai Citarum, yang hingga saat ini Citarum masih tidak kunjung baik,” katanya kepada Jabar Ekspres, Selasa (18/3/2025).

BACA JUGA:DLH Kota Bandung Respon Usulan Menteri LH Terkait Pengelolaan Sampah

Iwang menyampaikan, anggaran yang sangat besar dalam program Citarum Harum pun, dinilai tidak menjawab terhadap kerusakan serta pencemaran di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum.

“Hal tersebut salah satunya dapat dilihat dari empat Pokja yang gagal dalam PPK DAS Citarum. Di antaranya Pokja Lahan Kritis, Pokja Pencemaran dan Pengendalian, Pokja Sampah dan Pokja Penegakan Hukum,” bebernya.

Menurut Iwang, mengurus Sungai Citarum saja TNI tidak bisa alias dinilai gagal, apalagi harus menyelesaikan masalah sampah di Provinsi Jawa Barat.
“Sudah cukup, TNI segara dikembalikan ke barak dan memaksimalkan tugas serta fungsinya, bukan malah dilibatkan dalam kegiatan yang bukan bidangnya,” ujarnya.

Walhi apresiasi jika pelibatan mereka dalam melakukan pembersihan sampah di sungai dapat dilakukan, namun jika sampai TNI dilibatkan untuk mengurus sampah, bagi Walhi Jabar TNI bukan lembaga yang expert dalam hal tersebut.

BACA JUGA:Sekda Herman Cek Longsor Sampah di TPA Sarimukti, Instruksikan Pasang Kawat Bronjong

Iwang menyebutkan, bagaimana mungkin TNI dapat melakukan pengolahan sampah, yang faktanya saat ini sampah dari sungai saja bingung mereka olah.

“Yang akhirnya, larinya kembali ke TPA (Tempat Penampungan Akhir) jika mereka tidak bakar sendiri,” ucapnya.

Kekhawatiran lainnya, lanjut Iwang, ketika pengolahan dan pemanfaatan sampah ini tidak dapat dilakukan dengan baik, maka cenderung indikasinya dibakar begitu saja, atau dikirim kepada industri-industri untuk bahan campur pembakaran dan itu sangat salah.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan