Membangun Ekonomi Berkelanjutan, Sasaran Ambisius RKP 2026 untuk Indonesia

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Rachmat Pambudy di Jakarta, Kamis (6/2/2025). ANTARA/HO-Bappenas
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Rachmat Pambudy di Jakarta, Kamis (6/2/2025). ANTARA/HO-Bappenas
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional sekaligus Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy, mengungkapkan bahwa target pertumbuhan ekonomi dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2026 adalah sebesar 6,3 persen.

Hal ini disampaikan Rachmat dalam acara Rakortekrenbang Tahun 2025 yang diselenggarakan secara virtual oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Menurut Rachmat, target ini difokuskan pada pencapaian pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan.

Baca Juga:BNI Tambah Alokasi Mudik Gratis 2025 Dua Kali Lipat, Mudahkan Masyarakat ke Jawa dan SumateraDAK Infrastruktur Bandung Barat Dipangkas Rp94 Miliar, Perbaikan Jalan Prioritas Ditunda

“Sasaran pembangunan dalam RKP 2026 difokuskan pada pertumbuhan ekonomi yang tinggi berkelanjutan dengan highlight pertumbuhan ekonomi sebesar 6,3 persen,” ucapnya.

Selain pertumbuhan ekonomi, beberapa sasaran pembangunan yang menjadi fokus RKP 2026 mencakup Gross National Income (GNI) per kapita yang ditargetkan mencapai 5.870 dolar AS, penurunan intensitas emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 37,14 persen, dan indeks kualitas lingkungan hidup yang ditargetkan mencapai 76,67 persen.

Tingkat kemiskinan juga diharapkan dapat turun menjadi 6,5-7,5 persen, rasio gini ditargetkan pada angka 0,377-0,380, dan indeks modal manusia diproyeksikan mencapai 0,57.

Untuk sasaran pertumbuhan ekonomi, Kawasan Barat Indonesia (KBI) ditargetkan mencatatkan angka 6,1 persen, sedangkan Kawasan Timur Indonesia diperkirakan tumbuh sebesar 7,1 persen pada tahun 2026.

Sasaran ini diharapkan dapat mengurangi kesenjangan wilayah antar provinsi serta kesenjangan antara pusat dan daerah.

Rachmat menyatakan optimisme terhadap pencapaian target ini. Menurutnya, angka-angka yang diproyeksikan tahun 2026 bukan hal mustahil.

Sebab kata dia, angka-angka tersebut masih bisa ditingkatkan lagi dengan dukungan dari pemerintah daerah.

Baca Juga:Orang Tua SMAN 1 Banjar Patungan Pasang AC dan Bangun Tangga Darurat demi Keselamatan SiswaKetua DPRD Jabar Respons Wacana Ganti Rugi Investor Wisata Puncak Bogor: Lihat Niat Baiknya!

“Maka pertumbuhan ekonomi bisa tinggi, pemerataan bisa makin tinggi dan ketimpangan makin turun, dan kita harapkan kesejahteraan masyarakat kita juga makin meningkat,” katanya.

Dia juga menekankan pentingnya pertumbuhan ekonomi yang tinggi untuk meningkatkan pendapatan daerah serta kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

“Sebenarnya pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen itu sudah pernah kita lakukan dan berkali-kali kita melakukan tahun 70, tahun 80 bahkan tahun 90-an pun kita pernah mengalami pertumbuhan di atas 8 persen. Jadi, pertumbuhan 8 persen (target tahun 2029) bukan sesuatu yang ajaib, bukan sesuatu yang mustahil,” kata Rachmat.

0 Komentar