JABAR EKSPRES – Efisiensi anggaran turut berdampak pada pekerjaan infrastruktur di Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Pemangkasan anggaran pembangunan jalan untuk Kabupaten Bandung Barat yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tak tanggung-tanggung mencapai Rp94 miliar.
Kondisi keuangan ini diprediksi bakal berdampak pada sejumlah proyek fisik yang sebelumnya masuk pada perencanaan strategis di tahun 2025 DPUTR Bandung Barat.
Baca Juga:Orang Tua SMAN 1 Banjar Patungan Pasang AC dan Bangun Tangga Darurat demi Keselamatan SiswaKetua DPRD Jabar Respons Wacana Ganti Rugi Investor Wisata Puncak Bogor: Lihat Niat Baiknya!
“Banyak kena recofusing, DAK mencapai Rp94 miliar,” kata Kepala Dinas PUTR Bandung Barat, Mochamad Ridwan Evi, Rabu (12/3/2025).
Ridwan mengatakan, refocusing itu dampak dari efisiensi yang diinstruksikan Presiden Prabowo Subianto dan ditindaklanjuti dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 29 Tahun 2025 yang ditetapkan 3 Februari lalu.
Ia menjelaskan Dinas PUTR Bandung Barat seharusnya menerima DAK fisik senilai Rp94 miliar tahun ini. Namun, adanya efisiensi itu, Ridwan harus kembali memetakan ruas jalan mana yang akan diperbaiki lebih dahulu tahun ini.
“Target perbaikan ruas jalan dari anggaran DAK yang menjadi prioritas Jalan Kebon Kelapa-Pasir Calung, Kecamatan Rongga, Kecamatan Gununghalu. Dago Mekarwangi. H.Ghofur- Pakuhaji,” katanya.
“Sementara proyek jalan kabupaten yang dianggarkan dari APBD 2025 akan tetap dikerjakan tahun ini, meskipun itu bertahap,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Ketua DPRD Kabupaten Bandung Barat (KBB), Muhammad Mahdi berharap proyek fisik yang penting dan terencana tidak terdampak efisiensi anggaran.
Pasalnya, infrastruktur salah satunya pembangunan jalan tergolong urgensi, sehingga tidak seluruhnya terkena efisiensi anggaran seperti yang diperintahkan pemerintah pusat.
Baca Juga:Bulog Pastikan Ketersediaan Beras dan Minyak di Kota Bandung Aman hingga Lebaran 2025!Cimahi Siapkan 750 Kuota Mudik Gratis Lebaran 2025, Anggaran Capai Rp200 Juta
“Kalau jalan kan urgen, dan Itu tetap harus dilaksanakan,” ujarnya saat dikonfirmasi, Jumat (7/3/2025).
Secara garis besar efisiensi anggaran, kata Mahdi perlu dipilah-pilah terlebih dahulu. Menurutnya terdapat tiga macam yang menjadi pertimbangannya yaitu bersifat urgensi, menengah dan tidak urgensi.
“Nah itu yang bisa diefesiensi yang mana saja, makanya sampaikan dibagi tiga gitu. Kategori urgen, artinya gak bisa diefesiensi, menengah bisa fifty-fifty, kalau yang tidak urgen, itu bisa efesiensi total,” paparnya.
