JABAR EKSPRES – Wacana pembangunan Puskesmas Dengan Tempat Perawatan (DTP) di wilayah Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang menjadi kabar baik bagi masyarakat.
Akan tetapi, dalam proses yang tengah berjalan, proyek tersebut justru menimbulkan pertanyaan, khususnya terkait pembelian lahan untuk Puskesmas DTP Cimanggung, yang lokasi nantinya akan berdiri di wilayah Desa Sindanggalih.
Kepala Bidang Pertanahan pada Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Disperkimtan) Kabupaten Sumedang, Dian Herdiana menyatakan, proses pembelian lahan untuk Puskesmas DTP Cimanggung telah rampung.
Baca Juga:Miris Lihat Hutan Lindung di Bogor Rusak, Gubernur Jabar Tertunduk MenangisPPDB hingga Infrastruktur Sekolah Jadi Sorotan Wali Kota Cimahi
“Proses pembelian lahan seluas 2.700 meter persegi sudah selesai,” katanya pada Kamis (6/3).
Melalui informasi yang dihimpun Jabar Ekspres, anggaran proyek pembangunan Puskesmas DTP Cimanggung, totalnya mencapai Rp10,45 miliar dan akan direalisasikan pada 2025 ini.
Pengadaan lahan untuk proyek Puskesmas DTP Cimanggung diketahui sudah siap 100 persen dengan jumlah anggaran Rp5,45 miliar.
Sedangkan untuk pembangunan infrastruktur telah dialokasikan sebesar Rp5 miliar, sehingga jika ditotalkan keseluruhannya yakni Rp10,45 miliar.
Menyoroti hal tersebut, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Kabupaten Sumedang mengindikasikan adanya dugaan markup.
Menurut Suryadinata, harga untuk pengadaan lahan tersebut dinilai terlalu tinggi, sehingga pihaknya mengindikasikan adanya dugaan markup.
“Kami melihat harga yang ditetapkan untuk pembelian lahan Puskesmas ini sangat tinggi. Karena itu, kami akan turun langsung untuk membandingkan harga tanah di sekitarnya,” bebernya.
