JABAR EKSPRES – Bank Indonesia mendukung penuh program 3 juta rumah. Itu dibuktikan melalui pernyataan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, yang menyebut bahwa pihaknya akan memberikan insentif likuiditas senilai Rp80 Triliun.
“Dari hasil diskusi, kami akan naikkan secara bertahap menjadi Rp80 triliun untuk mendukung program perumahan,” ujar Perry di Gedung BI, Jakarta, dikutip Senin (17/2).
Sebelumnya, insentif liquiditas makroprudensial yang disediakan oleh BI untuk program pembangunan perumahan senilai Rp23,19 triliun.
Baca Juga:Ramadhan di Depan Mata, Baznas akan Maksimalkan Penghimpunan Dana ZakatPelaku Pembunuhan Wanita di Margahayu Ternyata Suami Siri Korban, Polisi Selidiki Motifnya
Kemudian, Perry menyampaikan bahwa permodalan ini nantinya akan diberikan kepada sejumlah bank yang menyalurkan kredit ke sektor perumahan.
“Kalau perumahannya maju, tentu saja tidak hanya pertumbuhan ekonomi saja yang maju, tapi juga bisa mendorong dan menarik sektor- sektor lain. Membangun perumahan jelas butuh semen, jelas butuh bata, jelas butuh besi, dan menciptakan lapangan kerja,” ujar Perry.
Selain perumahan rakyat, konstruksi, dan realestat, BI menyampaikan bahwa sektor yang menjadi prioritas KLM juga pertanian, perdagangan dan manufaktur, transportasi, pergudangan, pariwisata dan ekonomi kreatif, serta UMKM, ultra mikro, dan hijau.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan bahwa penurunan suku bunga acuan atau BI-Rate menjadi 5,75 persen salah satunya akan mendorong penyaluran kredit.