JABAR EKSPRES – Menjelang bulan Ramadhan, pasokan bahan pokok di Kota Cimahi terpantau aman meskipun beberapa komoditas mengalami kenaikan harga. Salah satu yang menjadi perhatian adalah cabai rawit hijau dan minyak goreng, sementara stok gas LPG 3 kilogram tetap tersedia tanpa kendala distribusi.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan Koperasi UMKM dan Perindustrian (Disdagkoperin) Kota Cimahi, Indra Bagjana, memastikan pasokan LPG di Kota Cimahi masih terjaga dengan baik.
Meski sempat terjadi antrean beberapa waktu lalu akibat perubahan pola distribusi, saat ini kondisi telah kembali normal. “Saat ini, harga gas elpiji masih stabil di angka Rp16.600 per tabung ukuran 3 kilogram,” ujarnya saat dihubungi Jabar Ekspres via telepon, Kamis (13/2/2025).
BACA JUGA:Promosikan Produk Lokal, Disdagkoperin Cimahi Dukung Program ‘Bangga Buatan Indonesia’
Indra menegaskan, masyarakat tidak perlu khawatir mengenai ketersediaan LPG. Pembelian langsung di pangkalan masih bebas tanpa persyaratan khusus, dan stoknya mencukupi hingga Ramadan.
“Secara keseluruhan, stok gas, minyak, dan bahan pokok lainnya menjelang puasa masih cukup aman, dan tidak ada kelangkaan yang berarti,” tambahnya.
Meski sebagian besar harga kebutuhan pokok masih stabil, Indra mengingatkan bahwa ada beberapa komoditas yang mengalami lonjakan harga, terutama cabai rawit hijau dan minyak goreng.
“Seperti biasa, harga cabai rawit hijau mengalami kenaikan, namun masih dalam batas yang wajar. Saat ini, harga cabai berkisar antara Rp50 ribu hingga Rp60 ribu per kilogram,” jelasnya.
BACA JUGA:Disdagkoperin Upayakan Peningkatan Kualitas Koperasi di Cimahi
Selain cabai, kenaikan harga juga terjadi pada minyak goreng. Indra menyebutkan bahwa kenaikan harga minyak kemasan berkisar antara 10 persen hingga 15 persen dibandingkan harga normal.
“Kenaikan ini dipengaruhi oleh naiknya harga crude palm oil (CPO) dunia, yang menyebabkan banyak produsen lebih memilih mengekspor minyak daripada menjualnya di dalam negeri,” paparnya.
Meski demikian, hingga saat ini pasokan minyak goreng masih mencukupi. Pasar tradisional masih dapat mengelola kenaikan harga ini, dan stoknya masih tersedia untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan dan Lebaran.