Lampu lalu lintas di perempatan Kiaracondong-Soekarno Hatta, Kota Bandung, baru-baru ini dinobatkan sebagai salah satu lampu merah dengan durasi terpanjang di Indonesia. Pengendara yang melintasi persimpangan ini harus bersabar menunggu lebih dari lima menit sebelum lampu hijau menyala, yang memicu keluhan dari banyak pengguna jalan mengenai waktu tunggu yang terasa terlalu lama.
Dewi Regita, Magang Jabar Ekspres
Pantauan di lokasi menunjukkan antrean kendaraan yang sering mengular, terutama pada jam sibuk pagi dan sore. Banyak pengendara yang mematikan mesin kendaraan mereka untuk menghemat bahan bakar sembari menunggu lampu hijau. Beberapa tampak gelisah karena durasi lampu merah yang panjang menghambat kelancaran perjalanan mereka.
Ratu (20), seorang pengendara motor yang setiap hari melewati persimpangan ini, mengungkapkan bahwa waktu tunggu yang lama sangat mengganggunya.
“Kadang saya harus menunggu lebih dari lima menit, rasanya lama banget. Kalau lagi buru-buru ke kampus atau ada janji penting, ini bisa bikin stres dan kesal. Biasanya saya matikan mesin motor supaya bensin nggak boros, tapi tetap saja waktu tunggunya terasa lama,” ujarnya.
Ratu juga mengungkapkan bahwa meski lalu lintas sedang sepi, durasi lampu merah tetap panjang, yang membuat arus kendaraan tidak seimbang. Hal ini sering membuat pengendara lain merasa nekat menerobos lampu merah demi menghindari waktu tunggu yang terlalu lama.
“Lebih kesal lagi kalau setelah menunggu lama untuk lampu hijau, eh durasi hijau malah singkat banget. Ini sering saya alami, apalagi kalau saya kebagian di belakang antrian lampu merah,” tambahnya.
Ia berharap ada solusi untuk mengatasi masalah durasi lampu merah yang terlalu panjang. Salah satu usulannya adalah agar sistem lampu lalu lintas disesuaikan dengan kondisi real-time menggunakan sensor kendaraan, sehingga waktu tunggu bisa lebih efisien, terutama saat lalu lintas sedang lengang.
Hingga kini, pengendara masih harus bersabar menghadapi waktu tunggu yang panjang di perempatan Kiaracondong. Keluhan terus berdatangan, terutama dari mereka yang merasa bahwa durasi lampu merah yang terlalu lama tidak sebanding dengan kelancaran arus lalu lintas yang diharapkan.