Social Media Specialist: Merangkai Karier di Dunia Maya, Pekerjaan Paruh Waktu Pilihan Gen Z

Social Media Specialist adalah seorang profesional yang bertanggung jawab merancang, mengelola, dan mengoptimalkan strategi pemasaran digital melalui platform media sosial. Tujuan utamanya adalah meningkatkan visibilitas merek, mempererat interaksi dengan audiens, dan mendukung pencapaian tujuan bisnis melalui konten kreatif dan strategi yang efektif.

Muhamammad Naufal Al Farisi, Magang Jabar Ekspres 

Di era digital seperti sekarang, profesi ini sangat digemari, terutama oleh kalangan Gen Z yang kehidupannya sangat terhubung dengan media sosial. Salah satunya adalah Nazwa Aura (20), seorang Social Media Specialist di Stoik Coffee, yang berbagi tentang pengalamannya bekerja di bidang ini. “Kami bekerja dalam tim yang terdiri dari tiga orang, dengan pembagian tugas masing-masing. Ada yang fokus pada ide dan produksi konten, ada yang bertanggung jawab atas editing dan desain, sementara saya berperan sebagai talent dan bertugas mencari jenis konten yang akan dibuat,” jelasnya.

BACA JUGA: Fenomena Host Live: Jadi Pekerjaan Paruh Waktu yang Diminati Mahasiswa di Era Digital?

BACA JUGA: Sosok Ibunda di Balik Perjuangan Keras Muhammad Nur Huda Jadi Ojol untuk Bantu Keluarga

Pekerjaan sebagai Social Media Specialist sangat bergantung pada kerjasama tim yang solid, karena tugas yang beragam dan pentingnya pengaruh konten terhadap pandangan publik terhadap suatu produk atau perusahaan. Oleh karena itu, banyak perspektif diperlukan dalam merancang dan menyusun konten agar lebih efektif dan menarik. Pekerjaan ini tidak bisa dilakukan secara individu.

Nazwa Aura juga menjelaskan tentang penentuan jadwal kerjanya di Stoik Coffee, “Untuk penentuan jadwal, saya diharuskan datang ke Stoik Coffee 2-3 kali seminggu, baik pagi atau sore tergantung pada keperluan dan tugas yang diberikan. Biasanya, kami mulai dengan diskusi mengenai konten apa yang akan diproduksi minggu ini, berdasarkan referensi yang ada, baru setelah itu kami mulai produksi hingga konten siap diunggah di media sosial.”

Alasan Nazwa memilih pekerjaan paruh waktu sebagai Social Media Specialist juga cukup menarik. “Awalnya, saya bisa bekerja di sini karena salah satu mata kuliah di jurusan saya mengharuskan kami untuk praktek mengelola media sosial untuk sebuah perusahaan atau tempat usaha selama sebulan secara berkelompok. Setelah tugas kuliah selesai, kelompok kami ditawari untuk melanjutkan pekerjaan di Stoik Coffee. Hanya beberapa dari kami yang memilih melanjutkan, dan saya memutuskan untuk terus bekerja di sini karena ingin mendapatkan pengalaman kerja pertama kali dengan jam kerja yang fleksibel dan lingkungan yang nyaman,” tuturnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan