JABAR EKSPRES – Muhammad Nur Huda (19), siswa SMKN 1 Cimahi yang viral karena kisah perjuangannya bekerja sebagai pengemudi ojek online, kini harus menghadapi isu hoaks yang mengatasnamakan dirinya.
Sebuah akun Facebook bernama “Dewan Setiawan” memposting ajakan open donasi untuk Huda, padahal Huda sendiri tidak pernah meminta bantuan tersebut.
Dalam unggahan itu, pemilik akun mengajak warganet di Facebook yang ingin berdonasi untuk Huda agar menghubunginya melalui pesan langsung.
“Yang mau kasih rezeki ke adenya, bisa DM saya, insyallah amanah,” tulis akun tersebut.
Baik Huda maupun pihak sekolah membantah adanya penggalangan donasi tersebut dan menyayangkan adanya pihak yang memanfaatkan ceritanya.
BACA JUGA: Kegigihan Muhammad Nur Huda, Siswa SMKN 1 Cimahi yang Nyambi Jadi Ojol Demi Bantu Ekonomi Orang Tua
Wakil Kepala Kesiswaan SMKN 1 Cimahi, Erwin, menegaskan kisah Huda seharusnya menjadi motivasi bagi generasi muda, bukan malah dijadikan ajang mencari keuntungan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
“Intinya begini, Huda diangkat dalam pemberitaan bukan berarti dia ingin ada bantuan. Justru supaya menjadi motivasi buat orang lain bahwa di samping belajar, Huda juga bekerja keras untuk membantu orang tuanya,” kata Erwin saat ditemui di ruangannya, Kamis (30/1/2025).
Erwin juga menegaskan bahwa keberadaan berita mengenai Huda sebagai pengemudi ojek online bukan untuk mencari donasi.
“Tidak, ini justru dijadikan contoh bagi anak-anak muda bahwa bekerja keras itu positif,” tegasnya.
Menurutnya, jika memang ada pihak yang ingin menggalang donasi secara pribadi, itu bukan masalah. Namun, Huda sendiri tidak pernah meminta atau melakukan penggalangan dana.
BACA JUGA: SMKN 2 Banjar Bagikan Ijazah Alumni yang Belum Diambil
“Huda diwawancarai untuk membuktikan bahwa generasi muda harus bertanggung jawab, berjiwa wirausaha, dan mandiri. Ini sebagai contoh bagi generasi lainnya,” ujar Erwin.
Terkait postingan hoaks tersebut, Erwin menyatakan bahwa jika setelah diselidiki terbukti tidak benar, maka pihak sekolah akan meminta klarifikasi dari pembuat unggahan tersebut.
“Kita lihat dulu apakah perlu dilaporkan atau tidak, apakah pihak yang bersangkutan akan mengklarifikasi atau tidak kepada Huda. Karena ini tidak menyangkut kelembagaan, tetapi sudah merugikan secara pribadi,” jelasnya.