Masjid Al-Imtizaj yang terletak di Jalan Banceuy No. 8, Kota Bandung, menjadi salah satu ikon wisata religi yang unik.
Dewi Regita, Magang Jabar Ekspres
Dengan arsitektur bergaya Tionghoa, masjid ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah tetapi juga menjadi simbol keberagaman dan harmoni antara budaya Tionghoa dan Islam. Keunikan desain serta sejarah pembangunannya menjadikan masjid ini menarik perhatian masyarakat luas.
Masjid Al-Imtizaj semakin dikenal sebagai tempat ibadah yang mencerminkan perpaduan budaya Islam dan Tionghoa. Dengan dominasi warna merah dan kuning serta ornamen khas Tionghoa, bangunan ini berbeda dari masjid pada umumnya yang cenderung menggunakan desain Timur Tengah. Masjid ini menjadi tempat ibadah sekaligus pusat dakwah bagi komunitas Muslim, terutama mualaf dari etnis Tionghoa di Bandung.
BACA JUGA: Jerit Sunyi dari Wajah-Wajah yang Dibungkam
Pembangunan masjid ini merupakan inisiatif dari pemerintah daerah dengan tujuan menyediakan tempat ibadah yang nyaman bagi masyarakat Muslim keturunan Tionghoa. Selain itu, komunitas Muslim Tionghoa di Bandung turut berperan aktif dalam kegiatan keagamaan di masjid ini. Para wisatawan dan jamaah dari berbagai latar belakang juga sering mengunjungi masjid ini untuk beribadah atau sekadar mengagumi keindahan arsitekturnya.
Masjid Al-Imtizaj berlokasi di pusat Kota Bandung, tepatnya di Jalan Banceuy. Letaknya yang strategis di dekat kawasan Braga dan Alun-Alun Bandung menjadikannya mudah diakses oleh wisatawan dan jamaah. Selain sebagai tempat ibadah, masjid ini juga menjadi bagian dari daya tarik wisata religi di Kota Bandung.
Masjid ini diresmikan pada 6 Agustus 2010 dan sejak saat itu terus berfungsi sebagai tempat ibadah serta pusat dakwah Islam bagi komunitas Muslim Tionghoa. Hingga kini, masjid ini masih aktif digunakan untuk berbagai kegiatan keagamaan, seperti shalat berjamaah, kajian Islam, dan bimbingan bagi mualaf.
Pembangunan Masjid Al-Imtizaj bertujuan untuk memperkuat integrasi budaya serta memberikan fasilitas ibadah yang memadai bagi Muslim keturunan Tionghoa di Bandung. Nama “Al-Imtizaj” sendiri berarti “pembauran”, yang mencerminkan tujuan masjid ini sebagai simbol toleransi dan keberagaman. Dengan adanya masjid ini, diharapkan komunitas Muslim dari berbagai latar belakang budaya dapat bersatu dalam satu wadah keagamaan.