Benarkah Program 3 Juta Rumah dan MBG jadi Peluang Industri Asuransi? Begini Kata PPDP OJK!

JABAR EKSPRES – Dua program Presiden Prabowo Subianto, yakni program pembangunan 3 juta rumah dan makan bergizi gratis (MBG), disebut dapat menjadi peluang bagi pertumbuhan industri asuransi.

Hal itu disampaikan Kepala Eksekutif Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian Penjaminan dan Dana Pensiun (PPDP) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Ogi Prastomiyono, di Jakarta.

“Adanya berbagai program prioritas pemerintah seperti program pembangunan 3 juta rumah dan program makan bergizi gratis memiliki potensi bagi industri asuransi untuk dapat ikut berkontribusi,” kata dia, dikutip Kamis (30/1).

BACA JUGA:Awasi Ketat Program Satu Juta Rumah, ET: Bukan untuk Kelas Atas!

Bahkan, ia menyampaikan bahwa pihaknya telah berdiskusi dengan asosiasi pelaku perasuransian, terkait dukungan mereka terhadap sejumlah program pemerintah.

Menurutnya, industri asuransi siap berkomitmen untuk mendukung program-program pemerintah.

Di sisi lain, Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK, Agusman mengatakan, program-program pemerintah ini dapat membantu mendorong kinerja sektor pembiayaan saat penjualan kendaraan bermotor dikhawatirkan masih belum pulih pada tahun ini.

BACA JUGA:Program 3 Juta Rumah, Menteri PKP Pede Investasi Luar Negeri Melonjak

“Pembiayaan ke sektor perumahan diperkirakan menjadi segmen pembiayaan yang potensial dengan adanya program 3 juta rumah oleh pemerintah,” katanya.

Kemudian, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae menyampaikan bahwa untuk mendukung realisasi pembangunan 3 juta rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), pihaknya selalu berkoordinasi mengenai penyaluran kredit perumahan dengan lembaga dan instansi terkait.

“Dalam hal ini, pemberian kredit kepada masyarakat didasarkan pada prinsip manajemen risiko yang memperhatikan risk appetite dan prinsip kehati-hatian dalam masing-masing bank, sehingga tidak hanya didasarkan pada kualitas fasilitas kredit pada sistem layanan informasi keuangan (SLIK),” paparnya.

BACA JUGA:Tingkatkan Kepemilikan Hunian Bagi Warga, Perkim Jabar Dukung Program 3 Juta Rumah

Ia menegaskan bahwa OJK beserta pemerintah dan regulator lainnya akan terus memonitor berbagai indikator sistem keuangan nasional, agar dapat mendorong pertumbuhan dan stabilitas perekonomian domestik secara berkelanjutan melalui berbagai bauran kebijakan ataupun stimulus.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan