Bandung Kehilangan Subsidi Transportasi, Pemerintah Diminta Evaluasi Kebijakan

JABAR EKSPRES – Pengurangan subsidi angkutan umum oleh pemerintah pusat memicu kekhawatiran di Kota Bandung. Pengamat transportasi, Djoko Setijowarno meminta kebijakan ini segera dievaluasi agar tidak menambah beban masyarakat dan ekonomi kota.

Program Buy The Service (BTS) yang sebelumnya mendukung pengoperasian Trans Metro Pasundan di Bandung kini terancam akibat pemangkasan anggaran lebih dari 50 persen.

Kota Bandung, yang menjadi salah satu kota dengan kepadatan kendaraan tertinggi, kini kehilangan subsidi yang selama ini membantu mengurangi kemacetan dan polusi udara.

“Tanpa subsidi, masyarakat Bandung dipaksa kembali ke kendaraan pribadi. Ini bukan hanya soal kemacetan, tapi juga peningkatan inflasi daerah,” kata Djoko secara tertulis dikutip Jabar Ekspres, Kamis (30/1).

BACA JUGA: Pengamat Kebijakan Publik Sentil Pemkab Bogor Usai BTS Cibinong-Puncak Gagal Beroperasi

Menurut Djoko, angkutan umum adalah salah satu alat penting untuk menekan inflasi, terutama di kota besar seperti Bandung. Sementara itu pada waktu bersamaan, Pemkot Bandung dihadapkan pada dilema.

Dia menegaskan, tanpa dukungan pusat, pemerintah daerah harus mencari cara untuk menjaga keberlanjutan layanan angkutan umum.

Salah satu opsi yang dipertimbangkan adalah peningkatan tarif, namun ini berisiko memberatkan warga berpenghasilan rendah yang menjadi pengguna utama layanan ini.

Dengan pengurangan subsidi ini, dirinya menanti langkah nyata dari pemerintah untuk menyelamatkan angkutan umum perkotaan yang sudah berkontribusi besar bagi masyarakat.

BACA JUGA: BTS Cibinong-Puncak Gagal Beroperasi, Ini Respon Ketua DPRD Kota Bogor!

Djoko juga menyoroti pentingnya strategi jangka panjang yang melibatkan pemerintah daerah dan pusat. “Visi Indonesia Emas 2045 harus mencakup investasi berkelanjutan di sektor transportasi umum. Tanpa itu, kita hanya akan menghadapi ketimpangan sosial dan ekonomi yang lebih dalam,” pungkasnya. (Zar)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan