JABAR EKSPRES – Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jabar bakal melanjutkan Pembangunan Listrik Tenaga Surya (PLTS) di atap-atap gedung publik. Rencananya, di 2025 ini bakal membangun di 7 titik gedung publik.
Kepala Dinas ESDM Jabar Ai Saadiyah Deidaningsih mengungkapkan, pembangunan PLTS Atap itu juga bagian dari tindak lanjut Perda No 2 tahun 2019, yakni perda tentang rencana umum energi daerah.
“Program itu tentu kami lanjutkan,” jelasnya.
Ai menjabarkan, di 2025 ini direncanakan PLTS Atap itu bakal dibangun di 7 titik.
“Itu di 7 sekolah negeri,” tuturnya.
Baca Juga:9 Jam Menunggu Akibat Rekayasa One Way di Jalur Puncak, Wisatawan Asal Tanggerang Terpaksa Naik OjolPolisi Siapkan Rekayasa Lalin di Kawasan Wisata Lembang Selama Libur Panjang
Rinciannya, SMKN 1 Sukabumi dengan kapasitas 50 kwp, SMKN 1 Kemang 20 kwp, SMKN 1 Cikampek 40 kwp, SMKN 12 Bandung 40 kwp, SMKN 1 Katapang 40 kwp, SMKN 2 Banjar 20 kwp, dan SMKN 3 Kuningan dengan kapasitas 40 kwp.
Kemudian di 2026 nanti, pembangunan PLTS Atap juga bakal menyasar sejumlah pondok pesantren di Jabar.
Rencananya ada 7 titik pondok pesantren yang bakal dibangun energi ramah lingkungan itu. Mulai dari Ponpes Al Ittihad hingga As Syifa.
Selain pembangunan PLTS Atap, upaya pembangunan energi ramah lingkungan itu juga menyasar pengoptimalan limbah sebagai sumber energi. Misalnya rencana pembangunan energi bersih dari limbah tahu yang diperuntukkan pada Kelompok Perajin Tahu Giriharja, Kabupaten Sumedang.
Ai menuturkan, pembangunan PLTS Atap itu sudah berjalan beberapa tahun terakhir, tercatat hingga Oktober 2024 sudah ada 1.501 pelanggan yang menikmati PLTS Atap. Total sudah ada 81,66 mwp kapasitas terpasang.
Untuk tahun anggaran 2024 misalnya, dibangun di beberapa atap SMKN di Jabar, seperti SMKN 1 Cirebon dan SMKN 2 Bogor.
Ai menjelaskan, semangat PLTS Atap itu juga untuk penurunan emisi gas karbon. Jika dihitung, kontribusi penurunan emisi gas karbon dari PLTS Atap yang sudah dibangun itu mencapai 1,5 ton CO2 eq per tahun.(son)